Yerusalem, MINA – Menteri Energi Israel Yuval Steinitz bertemu dengan seorang pejabat senior Amerika Serikat (AS) yang mencoba meredakan meningkatnya perselisihan minyak dan gas antara Israel dengan Lebanon.
Sebuah pernyataan dari juru bicara Kementerian Energi Israel hari Ahad (18/2) mengatakan, Steinitz mengadakan pembicaraan dengan Asisten Menteri Luar Negeri AS David Satterfield tentang klaim yang bertentangan terkait cadangan energi di lepas pantai Lebanon dan Israel, Nahar Net melaporkan.
Sebelumnya pada Jumat (16/2), pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan, Lebanon cukup kuat untuk menahan tekanan AS dan Israel serta membuat pengeboran gas Israel tidak beroperasi.
Pekan lalu Lebanon menandatangani kontrak pertamanya untuk mengebor minyak dan gas di beberapa wilayah lepas pantai, termasuk satu wilayah yang diklaim oleh Israel.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Pejabat Lebanon mengatakan, seluruh zona itu milik Lebanon, sementara Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman bersikeras bahwa blok tersebut berada kokoh di wilayah Israel.
Satterfield juga akan mengadakan pembicaraan mengenai masalah tersebut dengan pejabat tinggi Lebanon.
Israel memiliki ladang gas besar di lepas pantai utara. Mereka sedang membangun infrastruktur berharga untuk mengeluarkan bahan bakar dari tanah ke darat, semuanya berada dalam jangkauan roket Hizbullah.
Tamar yang mulai berproduksi pada 2013, telah memperkirakan cadangan hingga 238 miliar meter kubik.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Leviathan yang ditemukan pada 2010 dan mulai berproduksi pada 2019, diperkirakan memiliki 18,9 triliun kaki kubik (535 miliar meter kubik) gas alam, dan 34,1 juta barel kondensat. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza