PEJUANG LIBYA SANGKAL KEMATIAN PIMPINANNYA

Pejuang asal Aljazair, Mokhtar Belmokhtar, pada Ahad 14 Juni diumumkan tewas oleh serangan udara Amerika Serikat di timur Libya. (Foto: AFP)
Pejuang asal Aljazair, Mokhtar Belmokhtar, pada Ahad 14 Juni diumumkan tewas oleh serangan udara Amerika Serikat di timur . (Foto: AFP)

Sahara, Libya, 2 Ramadhan 1436/19 Juni 2015 (MINA) – Kelompok bersenjata Libya bernama Al-Mourabitoun yang berbasis di Sahara, pada Kamis (18/6) membantah laporan yang mengumumkan pimpinannya tewas oleh serangan udara Amerika Serikat (AS) di Libya timur pekan lalu.

Pemerintah Libya pertama kali mengumumkan pada Ahad (14/6) bahwa Belmokhtar yang disalahkan atas serangan mematikan di ladang gas Aljazair pada 2013, telah meninggal bersama pemimpin pejuang lainnya.

Sementara Washington menegaskan, pejuang veteran Aljazair Mokhtar Belmokhtar telah menjadi target serangan, namun belum dikatakan apakah dia terbunuh, Al Arabiya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Dalam sebuah pernyataan yang diterima oleh kantor berita Mauritania, Alakhbar, kelompok Al-Mourabitoun membantah Belmokhtar berada di wilayah yang ditargetkan oleh serangan AS.

“Kami mengumumkan kepada saudara-saudara mujahidin kami di manapun di dunia, berita kematian komandan Khaled Abou El Abbas (Belmokhtar) dalam serangan udara Amerika adalah palsu,” kata pernyataan itu, merujuk pada Belmokhtar dengan menyebut salah satu nama aliasnya.

Namun keaslian pernyataan yang diterbitkan dalam bahasa Arab di website Alakhbar itu, tidak dapat segera diverifikasi.

Media ini kerap digunakan oleh kelompok pejuang Islam, termasuk Al-Mourabitoun, untuk mempublikasikan pernyataan mereka.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Perancis Jean-Yves Le Drian mengatakan, Kamis, “sangat mungkin” Belmokhtar tewas dalam serangan udara AS, namun ia mengakui tidak bisa memastikan, menurut AFP. (T/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0