Tel Aviv, MINA – Memasuki pekan ke-31 berturut-turut, pada Sabtu malam (5/8), sekitar 120.000 warga Israel berdemonstrasi di Tel Aviv dan kota-kota lainnya, menentang pemerintah Benjamin Netanyahu yang berencana melemahkan peradilan.
Menurut penyelenggara demo, para pengunjuk rasa menggelar aksi di depan rumah Komisaris Jenderal Polisi Israel, Kobi Shabtai, menyerukan diakhirinya kekerasan polisi terhadap demonstran. Quds Press melaporkan.
“Demonstrasi hari ini terjadi dua hari setelah sidang Mahkamah Agung tentang undang-undang yang mencegah pemecatan Perdana Menteri Israel Netanyahu, dan menyerukan koalisi pemerintah untuk menolak keputusan Mahkamah Agung jika memutuskan untuk membatalkan amandemen undang-undang. Undang-Undang Dasar,” kata penyelenggara protes.
Pemrotes menambahkan, protes diselenggarakan di sekitar 150 lokasi, dari persimpangan Hagoma hingga Eilat, setelah seminggu kampanye penghasutan palsu oleh Netanyahu, yang merongrong hak dasar.
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya
Pada tanggal 24 Juli, Knesset Israel memberikan suara, dalam pembacaan kedua dan ketiga, pada RUU yang menghapus argumen kewajaran, sehingga menjadi undang-undang yang efektif meskipun ada keberatan internal yang meluas.
Undang-undang tersebut akan mencegah pengadilan Israel, termasuk Mahkamah Agung, menerapkan apa yang dikenal sebagai “standar kewajaran” terhadap keputusan yang dibuat oleh pejabat.
Undang-undang yang menghapus argumen kewajaran adalah salah satu dari delapan RUU yang diajukan oleh pemerintah Israel sebagai bagian dari rencananya untuk melemahkan peradilan. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)