Tel Aviv, MINA – Memasuki pekan ke-38 warga Israel kembali melakukan aksi demonstrasi Sabtu malam (23/9) di beberapa kota menentang pemerintahan Benjamin Netanyahu dan perubahan peradilan yang disetujuinya.
Penyelenggara demo mengatakan, “demonstrasi sentral menegaskan tidak ada pengampunan bagi kediktatoran.” Quds Press melaporkan.
Kaplan Force, penyelenggara protes menyatakan, “Dengan berakhirnya kampanye kebohongan Netanyahu di Amerika Serikat, Netanyahu mengungkapkan niatnya untuk melanjutkan esensi kudeta terhadap sistem peradilan.”
“Laju protes akan meningkat dalam beberapa pekan mendatang sampai sidang Knesset kembali,” ujarnya.
Baca Juga: Israel Tunda Pembebasan Tahanan Palestina
Pada tanggal 24 Juli, Knesset (parlemen pendudukan Israel) melakukan pemungutan suara, dalam pembacaan kedua dan ketiga, mengenai rancangan undang-undang yang menghapus “argumen kewajaran,” sehingga menjadikannya undang-undang yang efektif meskipun ada banyak keberatan dari dalam negeri.
Undang-undang tersebut akan mencegah pengadilan Israel, termasuk Mahkamah Agung, menerapkan apa yang dikenal sebagai “standar kewajaran” terhadap keputusan yang dibuat oleh pejabat terpilih.
Undang-undang untuk menghapuskan argumen kewajaran adalah satu dari delapan rancangan undang-undang yang diusulkan oleh pemerintah Netanyahu sebagai bagian dari rencananya untuk melemahkan sistem peradilan. (T/RS2/B04)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Bebaskan Delapan Sandera, Termasuk Warga Negara Thailand