Islamabad, 20 Jumadil Akhir 1437/29 Maret 2016 (MINA) – Militan pecahan Taliban pendukung Islamic State (ISIS/Daesh) yang menewaskan 73 orang dalam bom bunuh diri di akhir pekan Paskah di Lahore, provinsi Punjab, melayangkan pesan kepada Perdana Menteri Nawaz Sharif.
Dikutip dari Nahar Net, pesan dari kelompok Jamaat-ul-Ahrar melalui Twitter pada Selasa (29/3) menyatakan teruntuk Perdana Menteri bahwa perang telah “mencapai depan pintu rumahnya”.
Kata-kata yang terkesan mengejek itu muncul ketika taman dibuka kembali dengan pengamanan yang ketat dalam suasana ketakutan dan ketegangan di Lahore, meskipun taman Gulshan-e-Iqbal di mana pembantaian berlangsung tetap tertutup.
Ratusan lainnya terluka ketika bahan peledak yang dikemas dengan bantalan bola menghancurkan kerumunan area bermain anak-anak di taman, tempat keluarga berkumpul menikmati Minggu malam. Karenanya korban banyak wanita dan anak-anak.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
Perdana Menteri Sharif bersumpah dalam pidatonya di televisi pada Senin untuk membalas serangan di ibukota provinsi Punjab yang merupakan basis Liga Muslim Pakistan yang berkuasa.
Pada Selasa, Juru Bicara Jamaat-ul-Ahrar, Ehansullah Ehsan, melakukan serangan dengan mencemooh Perdana Menteri di Twitter.
“Setelah serangan Lahore, Nawaz Sharif mengulangi kata-kata usang dengan memberikan jaminan palsu,” tulis Ehsan. “Nawaz Sharif harus tahu bahwa perang telah mencapai ambang pintunya, dan Insya Allah mujahidin akan menjadi pemenang dalam perang ini.”
Sebelumnya, Jamaat-ul-Ahrar menyatakan bahwa serangan bom menargetkan penganut Kristen.
Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun
Warga Kristen diperkirakan berjumlah 1,6 persen dari 200 juta orang Pakistan dan telah lama mengalami diskriminasi di negara itu.
Pada Maret tahun lalu, dua serangan bunuh diri menyerang gereja-gereja di Lahore yang menewaskan 17 orang, memicu dua hari kerusuhan oleh ribuan orang Kristen.
Operasi militer yang menargetkan gerilyawan telah ditingkatkan pada tahun 2015 dan membuat korban tewas akibat serangan militan berkurang ke jumlah terendah sejak Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) dibentuk pada 2007.
Tetapi analis tetap memperingatkan, kelompok TTP masih mampu melakukan serangan besar. (T/P001/P2)
Baca Juga: UNICEF Serukan Aksi Global Hentikan Pertumpahan Darah Anak-Anak Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata