Rmallah, MINA – Otoritas Urusan Tahanan dan Eksekutif mengumumkan, Senin (7/9) pagi, jumlah narapidana yang terinfeksi virus Corona di dalam penjara pendudukan meningkat menjadi 17, menyusul pengumuman infeksi dua narapidana sebelumnya.
Sebelumnya, administrasi penjara Ofer memberi tahu para tahanan bahwa dua narapidana telah terinfeksi virus Corona di bagian Al-Maabar, tempat para tahanan yang baru ditahan, Hassan Muhammad Shehadeh dari Bethlehem, dan Salim Muhammad Idris, dari Hebron.
Dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Quds Press, komisi mengindikasikan bahwa administrasi pusat penahanan Megiddo (utara Palestina yang diduduki pada tahun 48) terus mengisolasi 7 tahanan dalam kondisi penahanan yang keras dan mengganggu.
Dijelaskannya, para tahanan yang saat ini diisolasi di sel Megiddo adalah Muhammad Jaber dari Ramallah, Wael Na’irat dari Jenin, Omar Kharwat, Wael Funun, Imad Al-Batran, dari Hebron, Wael Al-Jaghoub, Mahmoud Atallah, dari Nablus.
Baca Juga: Israel Makin Terisolasi di Tengah Penurunan Jumlah Penerbangan
Otoritas menunjukkan bahwa administrasi penjara merampas hak-hak dasar mereka yang paling dasar, karena mereka dilempar ke kamar sempit dan kotor, ventilasi dan penerangan yang buruk, dan mencegah mereka berkomunikasi dengan dunia luar dan tidak boleh satupun kerabatnya boleh bertemu.
Dia menambahkan bahwa sehubungan dengan pandemi Corona, administrasi tahanan mengambil serangkaian tindakan yang melemahkan mereka, karena tidak menyediakan bahan pembersih atau alat sterilisasi, dan secara sengaja melakukan pemeriksaan keamanan dua kali dalam sehari. (T/Sry/R12/P1)
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Palestina Tolak Rencana Israel Bangun Zona Penyangga di Gaza Utara