Sarolangun, MINA – Pondok Pesantren Hafidz Al-Fatah Sarolangun, Jambi mengadakan pelepasan Santri Kelas Enam Angkatan ke-XVIII Tahun 2023 berjumlah 31 orang di Masjid At-Taqwa, Desa Teluk Kecimbung, Sarolangun, Jambi, Senin (11/4/2023).
Mudir (Pimpinan) Yayasan Ponpes Hafidz Al-Fatah, Ustadz Dr. Makmun Saleh berpesan kepada para wisuda santri kelas 12 agar senantiasa bertaqwa dan menjaga hafalan Al-Quran.
“Yang penting tetap bertakwa kepada Allah dan tetap menjaga hafalan Al-Quran di manapun kalian tinggal, walaupun para alumni sudah menjadi mahasiswa agar tetap menjaga hafalan Al-Quran,” ucap Ustadz Makmun.
Menurutnya, dengan Al-Quran, ilmu yang kita timba juga lebih terarah. Al-Qur’an merupakan kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, yang membacanya dinilai sebagai ibadah. Sebagai kitab suci yang diturunkan sebagai petunjuk bagi umat akhir zaman, Allah senantiasa menjaganya. Kenyataan ini tercantum dalam surah Al-Hijr ayat 9.
Baca Juga: Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan
“Bertaqwa kepada Allah dan selalu menjaga hafalan Al-Quran harus sebagai pondasi bagi setiap santri di manapun berada. Baik mereka yang kuliah, maupun yang tidak pesannya sama, tetap bertaqwa kepada Allah dan menjaga Alquran,” tegasnya.
Selain itu, dia mengingatkan kepada para santri agar tetap rendah hati dan menjaga waktu shalat.
“Sesibuk apapun kalian kalau sudah masuk waktu shalat melalui kumandang azan, maka tinggalkan segala aktivitas, segera penuhi panggilan Allah untuk melaksanakan shalat lima waktu, khususnya untuk laki-laki shalat berjamaah di masjid maupun di mushola tempat santri tinggal nanti,” imbuhnya.
“Jangan sekali-kali menunda-nunda apalagi meninggalkannya. Shalat dapat mencegah para santri dari perbuatan keji dan mungkar,” pesannya.
Baca Juga: AWG Gelar Dauroh Akbar Internasional Baitul Maqdis di Masjid Terbesar Lampung
Selain itu, Ketua Yayasan Ponpes Hafidz Al-Fatah Dr. Ahyauddin mengatakan, kepada para santri yang ingin kuliah, niatkan kuliah karena Allah semata, diniatkan karena ibadah bukan karena biar dapat kerja mudah.
“Menuntut ilmu orentasinya adalah barang siapa yang memberi manfaat bagi orang lain. Baik itu ilmu pertanian, kehutanan, dan lain sebagainya yang terpenting ilmu bermanfaat kepada orang lain. Bayak orang berilmu rezekinya biasa-biasa saja dan begitu juga sebaliknya orang nggak lulus SD rezekinya bagus. Karena rezeki sudah diatur oleh Allah,” ujarnya.
Ia mengatakan, adapun para santri yang kuliah mau ikut kegiatan mahasiswa, kegitan harus bermanfaat, jangan mengikuti kegitan yang tidak ada manfaatnya contohnya seperti demo.
“Kuliah adalah amanah Allah dan orang tua. Sebagaimana Allah mewajibkan bagi umat Muslim untuk mencari ilmu setinggi-tingginya. Dengan kita mendekatkan diri kepada Allah maka kuliah kita akan lebih fokus dan sungguh-sungguh. Selanjutnya kuliah adalah amanah dari orang tua. Maka kita harus menjaga amanah tersebut dengan cara rajin dan serius selama menimba ilmu di bangku kuliah,” imbuhnya.
Baca Juga: Embassy Gathering Jadi Ajang Silaturahim Komunitas Diplomatik Indonesia
Lanjutnya, menjaga amanah orangtua melalui konsistensi dan keseriusan selama kuliah harus ditanamkan setiap mahasiswa agar tidak mengecewakan orang tua yang sudah susah payah bekerja demi kalian.
Selanjutnya, ia mendukung untuk pengelolaan yayasan, ke depan akan selalu berbenah dalam hal menerapkan sistem ketertiban dan fasilitas penunjang kebutuhan santri baik fasilitas pembelajaran maupun untuk kebutuhan kegiatan santri lainnya.
Hadir dalam acara tersebut jajaran Pimpinan dan Pengurus Ponpes Hafidz Al-Fatah, ratusan santri lainnya, orang tua santri, dan undangan lainnya. (L/R8/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Prabowo Klaim Raih Komitmen Investasi $8,5 Miliar dari Inggris