Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ust Mahfudz Nuzuli: Mujahid Pembebas Al-Aqsha Tidak Pernah Lelah, Terus Berjuang

Nur Hadis - Selasa, 23 Januari 2024 - 12:25 WIB

Selasa, 23 Januari 2024 - 12:25 WIB

33 Views

Sarolangun, MINA – Pimpinan Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al-Fatah Muaro Jambi, Ustadz Mahfudz Nuzuli menekankan karakter utama Mujahid Pembebas Al-Aqsha dan Palestina adalah tak pernah lelah dan terus berjuang.

“Para ikhwan jangan pernah bosan dan putus asa untuk memperjuangkan Al-Aqsha dan Palestina,” ujarnya pada Tabligh Akbar Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Jambi, Ahad, (20/1).

Dalam pemaparannya, Mahfudz menceritakan beberapa kisah mujahid yang tak pernah berhenti berjuang sampai nanti ajal menjemput dan memiliki cita-cita ingin wafat di jalan perjuangan.

Allahu yarham Syeikh Mahmoud Shiyam, salah seorang Imaam Masjid Al-Aqsha yang semasa hidupnya sering berkunjung ke Indonesia utamanya ke jaringan Ponpes Al-Fatah se-Indonesia juga dulu sering diingatkan oleh Imam Yakhsyallah Mansur untuk mengurangi aktivitas dakwah Al-Aqsha keliling Indonesia dan lebih banyak istirahat mengingat usia yang sudah tua.

Baca Juga: BRIN Kukuhkan Empat Profesor Riset Baru

“Syeikh Shiyam saat itu justru menjawab ‘Saya ingin wafat saat berada di jalan perjuangan’,” demikian kenang Mahfudz yang pernah berinteraksi dengan Syeikh Shiyam.

Saad bin U’badah, seorang gubernur dibawah kekhilafahan Umar bin Khattab ketika beliau memimpin dengan suara yang terbata-bata, dan kondisi fisiknya yang lemah beliau tetap memimpin umat dengan kasih sayangnya dan kecintaanya yang menginginkan wafat dalam sebuah perjuangan.

Padahal pada saat itu banyak sekali sahabat yang menyarankan beliau untuk beristirahat karena fisiknya sudah tua, dan juga dalam kondisi sakit yang menyebabkan tidak dapat berdiri dari tempat tidurnya bahkan anak dan keluarganya juga sampai menyarakan untuk beristirahat tetap saja Saad bin U’badah tidak menghiraukannya bahkan tidak pernah lelah untuk memberikan pesan pada umat.

Termasuk Imam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) saat ini, KH. Yakhsyallah Mansur meskipun dalam kondisi sakit masih menyempatkan untuk membuat Makalah untuk di baca para jama’ah sebagai bentuk perjuangan dakwah beliau di jalan Allah dalam pembebasan Masjid Al-Aqsha dan Palestina.

Baca Juga: Jateng Raih Dua Penghargaan Nasional, Bukti Komitmen di Bidang Kesehatan dan Keamanan Pangan

“Meskipun keluarganya sudah melarang dan menyarankan untuk fokus istirahat dalam masa pengobatan namun jawaban imamul muslimin, saya ingin wafat dalam perjuangan di jalan Allah,” katanya.

Ini sama dengan apa yang pernah diucapkan Imaam Masjid Al-Aqsha, Syeikh Mahmoud Shiyam sebagaimana disebutkan sebelumnya.

Mahfudz juga mengutip pesan Imaam Yakhsyallah yang menekankan persoalan palestina ini bukan persoalan satu negara saja tetapi ini merupakan persoalan dunia.

Mahfudz mengutip pernyataan seorang sejarawan Islam bernama Syeikh Zafarul Islam Khan yang juga seorang ulama dari India yang pernah meneliti, mengapa Yahudi tidak henti-hentinya menginginkan Palestina jatuh ke tangan mereka, dan mengapa yahudi lebih memilih Palestina di banding India.

Baca Juga: Pakar Timteng: Mayoritas Rakyat Suriah Menginginkan Perubahan

“Itu karena (menguasai) Palestina merupakan suatu kejayaan bagi orang Yahudi karena Palestina terletak di pertemuan jalur Eropa, Asia dan Afrika,” katanya.

Palestina terletak di pusat utama kekuatan dunia dan Palestina merupakan markas militer yang sangat strategis untuk menguasai dunia. Maka ini sejalan dengan pernyataan Imamul Muslimin yang mengatakan jika Palestina jatuh ketangan Yahudi maka mereka akan menguasai dunia.

Sampai hari ini Yahudi telah menguasai Amerika. Tetapi karena tujuan Yahudi adalah menguasai dunia maka untuk menguasai Eropa, Asia, dan Afrika adalah dengan cara menguasai Palestina.

Maka seorang astronom Islam yang Zuhud pernah mengatakan, jika Mekah merupakan pusat bumi, maka Palestina merupakan puncaknya bumi.

Baca Juga: Festival Harmoni Istiqlal, Menag: Masjid Bisa Jadi Tempat Perkawinan Budaya dan Agama

“Yang dimaksud dengan puncak adalah jika mereka menguasai Palestina maka mereka akan nampak seluruh dunia dan inilah tantangan umat Islam untuk terus memperjuangkan kan palestina agar tidak jatuh pada tangan Yahudi. Para Nabi saja sering mengingatkan tentang perjuangan para nabi yang lain apalagi kita seharusnya,” paparnya.

Mahfudz berpesan kepada jamaah, bahwa pembebasan Masjid Al-Aqsha bukan hanya dibebaskan oleh kekuatan militer yang kuat dan hebat saja tetapi juga harus memiliki kekuatan iman yang kuat, karena sejarah membuktikan kemerdekaan dibebaskan oleh orang-orang yang jujur. (L/sti/B03/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Industri Farmasi Didorong Daftar Sertifikasi Halal

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Internasional
Timur Tengah
Palestina
Desa Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah terendam banjir pada Februari 2024. (Istimewa)
Indonesia
Indonesia
Internasional
Khutbah Jumat