Buya Saleh Hafidz: Tiga Kunci Hati Jadi Tenang

Pimpinan Pondok Pesantren Hafidz Al-Fatah, Desa Teluk Kecimbung, Bathin VIII, Sarolangun, Buya KH. Saleh Hafidz. (Dok. Gunawan MINA)

Sarolangun, MINA – Pimpinan Pondok Pesantren Hafidz Al-Fatah, Desa Teluk Kecimbung, Bathin VIII, Sarolangun, Buya KH. Saleh Hafidz mengatakan, tiga kunci hati akan menjadi tenang yaitu: menjaga shalat, membaca Al-Quran dan mengamalkannya, serta sedekah.

“Maka ketiga poin di atas menurut Buya Saleh, sapa akrabnya kunci yang menjadikan hati menjadi tenang. Jadi, sekecil apapun yang Allah perintahkan kepada umat manusia apabila dilakukan dengan sungguh-sungguh, maka hati akan tenang,” ucap Buya KH. Saleh di Masjid Darul Mushaf, Komplek , Desa teluk Kecimbung, Bathin VIII, sarolangnun Jambi setelah shalat subuh yang menjadi rangkain Tabligh Akbar Jama’ah Muslimin (Hizbullah) pada Ahad (21/1).

Buya mengatakan, sudah mengamalkan selama 50 tahun lebih lebih yaitu menjaga salat, Baca Al-Quran dan sedekah dalam perakteknya hati menjadi tenang.

Pertama shalat, Shalat yang dilakukan dengan khusyuk akan membuat hidup lebih tenang. Jika rohani seseorang bagus maka kehidupannya pun akan tenang dan terasa indah. Setiap gerakan dalam shalat mengandung manfaat yang sangat besar. Selain menyehatkan secara jasmani dan rohani, ibadah shalat juga dapat meningkatkan kepekaan sosial.

“Jadi, kalau kita ingin menjadi tenang maka kita harus bener-bener menjaga sahalat dengan baik,” ucapnya.

Buya mengatakan, apabila azan berkumandang maka segala aktivitas yang kita lakukan kita tinggalkan. Usahakan shalat jangan masbuk.

Kemudian kedua, membaca Al Quran secara rutin setiap hari tidak hanya mendatangkan pahala yang berlimpah untuk yang menjalankannya, akan tetapi mampu memberikan implikasi besar untuk kesehatan tubuh dan ketenangan jiwa dan hati.

“Maka, semakin sering dan konsisten membaca Al- Quran, maka semakin besar pula manfaat yang diperoleh oleh kita,” tegas Buya Saleh.

Ia mengajak kalau hati mau menjadi tenang maka membaca Al-Quran, minimal 50 ayat dalam sehari, karena membaca Quran mendatangkan pahala beda dengan kitab yang lain hanya mendatangkan wawasan lain dan sebagainya.

Selain itu, setelah kita membaca yang terpenting apa yang ada perintah dalam Al-Quran bisa kita amalkan dalam kehidupan dalam sehari. Maka janji Allah Subhanahu wa Ta’ala hati akan menjadi tenang.

“Dalam hal ini, Al Quran memberikan solusi pada aspek kesehatan juga. Dengan membaca Al Quran bisa menentramkan jiwa, merangsang pengaktifan sekaligus pengendalian saraf otonom, membangun kembali sistem imun yang mulai melemah dan lain sebagainya.” ucapnya.

Buya Saleh mengatakan, selanjutnya cara membuat hati menjadi tenang,  poin yang ketiga adalah Sedekah. Karena  sedekah dapat menciptakan ketenangan hati. Ketika bersedekah, pasti akan muncul rasa senang karena telah memberi kepada mereka yang membutuhkan.

“Setelah itu, hati akan terasa lebih tenang dan lapang karena beban-beban terangkat dan digantikan dengan rasa senang karena telah membantu sesama,” ucapnya.

mengangkat tema “Al-Qur’an dan Kesatuan Umat Sebagai Solusi Pembebasan Masjid Al-Aqsa.”

Hadir sebagai narasumber melalui zoom Imaam Yakhsyallah Mansur (Pembina Aqsa Working Group), Ust. Dr. Makmun Saleh,MA. (Dosen Universitas Mulawarman, Samarinda), Ust. Mukhlisin,Lc (Pimpinan Ponpes Shuffah Hizbullah Al-Fatah Cikampek), Farid Zanzabil Al-Ayubi (Relawan Medical Emergency Rescue Committee/Mer-C RS Indonesia di Gaza), Buya KH. M. Saleh Hafiz (Pimpinan Ponpes Hafidz Al-Fatah Sarolangun) dan Ust. Mahpudz Nuzuli (Waliyul Imaam Wilayah Jambi).

Tabligh Akbar akan dilaksanakan di Masjid At-Taqwa, Komplek Ponpes Hafidz Al-Fatah, Desa Teluk Kecimbung, Bathin VIII,  Sarolangun Jambi, Jum’at – Ahad  (19-21/1) atau 7-9 Rajab 1445 H dan disiarkan secara live Al-Jama’ah TV.

Edwar Akendi, Panitia Kegiatan mengatakan, tujuan diadakannya Tabligh Akbar adalah untuk mempererat ukhuwah dan memperkokoh aqidah, dan menyuarakan kepedulian terhadap rakyat Palestina yang terjajah oleh Zionis Israel, khususnya mengingatkan masyarakat Jambi.

Selain karena panggilan kemanusiaan, juga pentingya menyatukan langkah ke depan seluruh elemen untuk pembebasan Al-Aqsa, ujarnya.

“Kita ketahui bayak diberitakan oleh media, baik media nasional maupun internasional bagaimana kebiadaban zionis Israel terhadap Rakyat Palestina,” ucap Edwar kepada MINA, Jumat (19/1).

Adapun Rangkaian Tabligh Akbar 1445 H adalah Musabaqoh antar Tarbiyah Al-Fatah Jambi, hifzil Al-Quran dan Pidato Tiga Bahas, Bahasa Indonesia, Bahasa Arab, Bahasa Inggris, Bazar Syuban-Fatayat Jambi, Taklim Umahat dan Fatayat wilayah Jambi.

Dia berharap, semoga dengan diadakanya Tabligh Akbar dan mengangkat tema “Al-Qur’an dan Kesatuan Umat Sebagai Solusi Pembebasan Masjid Al-Aqsa,” dapat memperkuat generasi Qurani dan generasi yang cinta dan peduli terhadap warga Palestina dan Masjidil Al-Aqsa. (L/R8/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.