Melbourne, 21 Syawwal 1437/26 Juli 2016 (MINA) – Sekelompok pemain sepakbola Muslim di Roxburgh Park Football Victoria, Australia, menjadi juru masak dalam pertemuan pekanan terakhir klub. Para pengolah si kulit bundar itu menyambut orang-orang untuk mencoba menu berbeda dan berbagi barbeque halal.
“Klub ini memiliki acara santapan setiap pekan dan sebagai sebuah kelompok kami pikir kami harus memberikan berkontribusi kembali kepada klub,” kata Moe El-Sheikh, salah satu pemain Muslim, kepada Star Weekly, Senin (25/7) waktu setempat, dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Kami pikir kami bisa mendatangkan pemasukan bagi klub untuk memberi mereka kembali sesuatu atas apa yang telah mereka berikan kepada kami, seperti pelatih dan fasilitas,” tegasnya.
Seperti klub-klub olahraga lainnya di Melbourne, Roxburgh Park Football Club mengadakan even makan pekanan sebagai ajang berkumpul dan mempererat hubungan para pemain dan ofisial.
Baca Juga: BPJPH Tegaskan Kewajiban Sertifikasi Halal untuk Perlindungan Konsumen
Biasanya absen dari pertemuan tersebut, karena tidak ada makanan halal yang disediakan, para pemain Muslim pun mencari cara lain untuk mendekati klub yakni mengambil alih kegiatan memasak untuk malamnya.
Biasanya ada sekitar 60 tamu yang hadir selama pertemuan pekanan, namun para ofisial dan pemain yang datang ke acara santapan yang disediakan Moe El Sheikh dan rekan membludak, sampai-sampai harus dibatasi 120 orang saja.
“Kami tahu mereka akan senang tapi kebanggaan dan pujian untuk Presiden Jason Bolitho yang telah membuka ruang bagi kami,” ujar El-Sheikh.
“Kami sedikit kewalahan dengan tingginya minat pada acara ini. Kami pikir akan ada 80 orang yang hadir, tapi malah sampai 120, menakjubkan. Kebersamaan ini baik untuk klub. Bukan hanya senior, tapi ibu-ibu muda dan para orangtua juga datang,” tambahnya.
Baca Juga: BPJPH Tekankan Kembali Wajib Halal Telah Berlaku
El-Sheikh menyatakan menjadi tuan rumah untuk even santapan seperti ini adalah cara yang baik untuk merekatkan kebersamaan dan saling pengertian antarkomunitas dan agama.
“Jika orang-orang bisa melihat kita menyuguhkan wajah yang baik untuk nama Muslim dan budaya Muslim, (maka) orang-orang akan melihat kita berbeda dan itu akan menjadi sesuatu yang lebih baik bagi semua orang,” tegasnya.
El-Sheikh berharap ke depan bisa mengadakan acara makan malam tahunan. “Mudah-mudahan kita bisa mengundang 150 orang,” ungkapnya.
Kaum Muslim, yang telah berada di Australia selama lebih dari 200 tahun, membentuk 2,09% dari 21 juta jiwa populasi negara itu, menurut Islamicweb.com. Islam adalah agama terbesar kedua di Australia setelah Kristen.
Baca Juga: UMK Wajib Sertifikasi Halal 17 Oktober 2026: Bagaimana dengan Produk Luar Negeri?
Makanan atau menu halal dikonsumsi tidak hanya oleh 1,5 miliar umat Islam di seluruh dunia, tetapi juga oleh setidaknya 500 juta non-Muslim. (T/P022/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: BPJPH, MUI, dan Komite Fatwa Sepakati Solusi Masalah Nama Produk Halal