Stockholm, MINA – Perundingan damai antara pemerintah Yaman dengan milisi Houthi yang menguasai ibu kota Sanaa dimulai di Swedia, Kamis (6/12).
Pembicaraan ditujukan mengakhiri perang yang sudah berlangsung empat tahun di negara Arab miskin itu.
Perang yang sejak 2015 telah menewaskan lebih dari 10.000 jiwa dan memaksa 14 juta orang ke jurang kelaparan.
Pengamat dan sumber PBB mengatakan, pembicaraan bertujuan “membangun kepercayaan” antara kedua pihak, demikian The New Arab melaporkan yang dikutip MINA.
Baca Juga: Putin Punya Kebijakan Baru, Hapus Utang Warganya yang Ikut Perang
Sumber yang dekat dengan pemberontak mengatakan, Houthi diperkirakan akan meminta pembukaan kembali Bandara Internasional Sanaa yang telah rusak akibat serangan udara Arab Saudi yang mendukung pemerintah Yaman.
Bersama dengan negara sekutu-sekutunya, Saudi mengontrol wilayah udara Yaman.
Seorang sumber dalam delegasi pemerintah mengatakan, kubu Presiden Yaman Abd-Rabbo Mansour Hadi ingin mendapatkan peta rincian ranjau darat yang ditanam oleh para pemberontak.
Sumber di kedua belah pihak mengatakan, mereka akan menuntut gencatan senjata dan pembukaan koridor kemanusiaan. (T/RI-1/B05)
Baca Juga: Jadi Buronan ICC, Kanada Siap Tangkap Netanyahu dan Gallant
Mi’raj News Agency (MINA)