Pembina Pesantren Al-Fatah Kunjungi Universitas Tertua di Sudan

Khartoum, 26 Dzulhijjah 1437/28 September 2016 (MINA) – Pembina utama jaringan Pondok Pesantren Al Fatah Indonesia, KH Yakhsyallah Mansur,MA melakukan kunjungan resmi ke universitas tertua di Sudan, Selasa (27/9).

Kunjungan Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) itu ke Omdurman Islamic University (didirikan tahun 1901) dalam rangka  menjalin kerja sama di bidang pendidikan dan penelitian di berbagai universitas dan institut di Sudan, terutama  dengan beberapa universitas negeri dan swasta di negara Afrika itu.

Kunjungan Imaam Yakhsyallah ke universitas itu adalah kunjungan yang kedua kalinya, sebelumnya pada 2013 ia melakukan hal serupa.

Koresponden MINA Sidik Mustaqim, melaporkan dari Khartoum bahwa acara pertemuan tersebut disambut langsung oleh Rektor Omdurman Islamic University, Prof. Hasan Abbas.

Baca Juga:  Houthi Klaim Serang 107 Kapal Sejak November

Dalam pertemuan tersebut dibahas beberapa peningkatan kerja sama antar kedua lembaga, Pondok Pesantren Al Fatah dan Omdurman Islamic University.

Sedangkan di lain tempat Imaam Yakhsyallah bertemu dan silaturahmi dengan Rektor University of The Holy Qur’an and Islamic Sciences, Prof. Ahmad Said Salman yang memang sudah lama mengenal kedua lembaga tersebut.

Prof. Said Salman sendiri sudah dua kali melakukan kunjungan resminya  ke Pondok Pesantren Islam Al Fatah yang ada di Lampung, Indonesia, dalam rangka kerja sama di bidang pendidikan dan kerja sama lainnya.

Imaam Yakhsyallah didampingi oleh beberapa senior alumni Pesantern Al Fatah yang berasal dari berbagai cabang di Indonesia, lebih kurang ada 25 cabang.

Baca Juga:  Universitas Brown Setujui Voting Tuntutan Mahasiswa Pro-Palestina

Omdurman Islamic University saat ini sudah mengalami cukup kemajuan diberbagai program pendidikan, baik keagamaan maupun ilmu umum.

Universitas ini memiliki hampir sekitar 19 fakultas dan enam institut, serta cabang kampus di berbagai provinsi di Sudan, yang  kurang lebih ada 11 cabang. Termasuk di Suiria, Qatar dan Kenya.

Sedangkan University of The Holy Qur’an and Islamic Sciences yang juga dikunjungi Imaam Yakhsyallah, kemajuannya pesat di berbagai program pendidikan.

University of The Holy Qur’an and Islamic Sciences berdiri pada tahun 1990. Sampai saat ini sudah memiliki 12 fakultas, sembilan lembaga penelitian  serta cabang kampus di berbagai provinsi di Sudan. (L/K06/P001/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.