Washigton, MINA – Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian berkebangsaan Irak, Nadia Murad, meminta dunia untuk berbuat lebih dalam melawan genosida dan kekerasan seksual.
Dalam konferensi pers pertamanya, Senin (8/10), sejak menerima penghargaan itu, Murad mengatakan ia merasa berkewajiban menggunakan suaranya untuk membela hak-hak orang yang dianiaya di seluruh dunia. Demikian Arab News melaporkan yang dikutip MINA.
Murad, 25 tahun, termasuk di antara ribuan wanita muda dari minoritas Yazidi yang diculik dan diperbudak pada tahun 2014 oleh kelompok ISIS. Dia mengatakan dia merasa terhormat untuk menjadi penerima Nobel, tetapi mengatakan lebih banyak yang harus dilakukan untuk membantu Yazidi terpaksa terusir dari rumah mereka.
Murad menyampaikan hal itu saat berbicara di National Press Club di Washington.
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
Dia dianugerahi hadiah Nobel Perdamaian Jumat bersama Dr. Denis Mukwege dari Kongo. (T/R11/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina