Pemerintah Kashmir Harapkan Perayaan Diwali Jadi Pemersatu dan Pendamaian

Srinagar, 29 Muharram 1438/30 Oktober 2016 (MINA) – Pemerintah negara bagian Jammu dan , India, berharap hari raya Diwali hari Ahad ini bisa menjadi pemersatu dan perdamaian bagi warga Kashmir yang sudah memasuki 115 hari perlawanan menentang pemerintah India.

Diwali adalah festival lampu yang diyakini oileh umat Hindu melambangkan kemenangan kebenaran atas kejahatan. Perayaan dilaksanakan menurut penanggalan Hindu yang tahun ini jatuh pada 30 Oktober 2016, Ahad.

Ketua Menteri Jammu dan Kashmir, Mehbooba Mufti mengucapkan selamat kepada masyarakat yang mengharapkan kedamaian, kebahagiaan dan kesejahteraan.

Gubernur N. N. Vohra juga telah menyampaikan salam hangatnya kepada rakyat pada Diwali ini dan berharap hari ini akan menjadi pertanda perdamaian, kemajuan dan kemakmuran di Jammu dan Kashmir yang masih dilanda protes dan bentrokan setiap harinya antara Muslim kashmir dan pasukan keamanan.

Sementara itu, Presiden Konferensi Nasional Dr. Farooq Abdullah dan Presiden Kerja Omar Abdullah juga telah menyambut perayaan Diwali rakyat di negara bagian yang sebagian warganya sedang menuntut kemerdekaan dari India.

Kedua presiden itu berharap bahwa festival Diwali akan lebih memperkuat ikatan kerukunan komunal, persaudaraan dan persahabatan.

“J & K (Jammu dan Kashmir) memiliki identitas yang unik dan simbol kerukunan komunal, kebersamaan dan festival lebih memperkuat tradisi kuno persaudaraan dan persatuan di Negara Bagian,” kata Ketua Komite Kongres Pradesh J&K, G A Mir.

Ia berharap kesempatan ini akan menjadi pertanda pembangunan secara keseluruhan negara bagian dan rakyatnya.

Di Negara bagian Jammu dan Kashmir sudah 115 hari terjadi perlawanan rakyat Muslim terhadap pemerintah India dengan melakukan protes di berbagai daerah yang selalu berujung dengan bentrokan. Sudah lebih 80 orang warga tewas oleh pasukan keamanan dan lebih 10.000 orang terluka ringan dan serius.

Data terbaru kepolisian menyebutkan, ada lebih 2.240 insiden pelemparan batu, protes dan bentrokan terjadi selama 115 hari di seluruh Kashmir. Lebih 10.000 penangkapan telah dilakukan dalam masa yang sama, tapi 1.500 orang yang masih berada dalam penjara, selebihnya dibebaskan dengan jaminan. (T/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.