Jakarta, MINA — Pemerintah Indonesia memproyeksikan produksi beras nasional meningkat sebesar 4,1 juta ton pada akhir 2025, sekaligus memastikan negara tidak melakukan impor beras sepanjang tahun ini.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang juga menjabat sebagai Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa proyeksi produksi mencapai sekitar 34,77 juta ton beras pada tahun ini, naik dibanding tahun sebelumnya.
Menurut Amran, kebijakan pemerintah di sektor pertanian—meliputi penguatan petani, percepatan tanam, dan optimalisasi lahan—menjadi faktor kunci dalam peningkatan produksi.
Selain itu, stok cadangan beras pemerintah (CBP) juga diproyeksikan melampaui 3 juta ton hingga akhir tahun—angka tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Baca Juga: Korban Topan Kalmaegi di Filipina Terus Bertambah, Tembus 204 Jiwa
Pihak Bapanas dan mitra terkait melakukan pengawasan ketat melalui operasi pasar dan pengendalian harga beras di lebih dari 5.000 titik di 38 provinsi hingga awal November, guna menjaga stabilitas harga di tingkat konsumen.
Peningkatan produksi beras ini terjadi dalam konteks global yang diwarnai krisis pangan dan rantai pasok terganggu. Bagi Indonesia, capaian ini menjadi tonggak penting menuju kemandirian pangan dan mengurangi ketergantungan pada impor.
Pemerintah juga sebelumnya menetapkan target swasembada beras dalam jangka menengah, melalui sinergi antara kebijakan nasional, petani, dan penguatan cadangan strategis. []
Mi’raj News Agency (MINA)















Mina Indonesia
Mina Arabic