Srinagar, MINA – Pemerintah Jammu dan Kashmir, India, pada Rabu (3/4) mengumumkan, dilarang ada pergerakan lalu lintas sipil di jalan raya Srinagar-Jammu selama dua hari setiap pekan untuk memfasilitasi pergerakan pasukan menjelang pemilihan parlemen mendatang.
“Dengan tetap memperhatikan pergerakan besar pasukan di jalan raya selama pemilihan parlemen dan kemungkinan terkait serangan fidayeen terhadap konvoi pasukan, pemerintah negara bagian telah memberi tahu hari-hari tertentu dalam sepekan untuk pergerakan pasukan dari Srinagar ke Jammu,” kata juru bicara resmi dalam sebuah pernyataan dengan menyebut istilah serangan bunuh diri gerilyawan yang sering menargetkan pasukan India.
“Selama hari-hari ini, tidak ada lalu lintas sipil yang diizinkan di jalan raya,” katanya, demikian Greater Kashmir melaporkan.
Pemerintah menentukan dua hari itu adalah Ahad dan Rabu.
Baca Juga: HRW: Pengungsi Afghanistan di Abu Dhabi Kondisinya Memprihatinkan
Dua hari itu secara eksklusif untuk pergerakan konvoi pasukan dan akan ada larangan total pada lalu lintas sipil di jalan raya selama jam 4 pagi hingga 5 sore.
Pemerintah mengatakan, dalam hal kondisi darurat, pergerakan lalu lintas lokal diberi syarat tertentu.
“Pembatasan ini akan tetap berlaku hingga 31 Mei 2019,” tambah pernyataan itu.
Sebelumnya, saat Menteri Dalam Negeri Serikat Rajnath Singh berkunjung ke Kashmir pascaserangan gerilyawan di distrik Pulwama, telah diumumkan bahwa tidak ada pergerakan lalu lintas sipil yang diizinkan selama konvoi pasukan.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Serangan gerilyawan di Pulwana telah membunuh 40 personel pasukan India. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan