Bhopal, India, 5 Shafar 1438/5 November 2016 (MINA) – Empat hari setelah delapan anggota india/">Gerakan Mahasiswa Islam India (SIMI) yang melarikan diri dari penjara tewas oleh polisi yang menjadi kontroversial, pemerintah negara bagian Madhya Pradesh, India, menerima permintaan oposisi dan memerintahkan penyelidikan yudisial dalam insiden tersebut.
Menurut keterangan resmi, Ketua Menteri Shivraj Singh Chouhan memerintahkan penyelidikan yang akan dilakukan oleh pensiunan Hakim Pengadilan Tinggi S.K. Pandey. Demikian The Hindu memberitakan yang dikutip MINA.
Seorang pejabat senior mengatakan, rekaman audio yang diklaim tentang pertempuran dalam pengejaran polisi terhadap para tahanan yang kabur, akan menjadi bagian yang akan diselidiki secara keseluruhan.
Rekaman yang telah menjadi viral di media sosial menyatakan, polisi mendapatkan instruksi dari ruang kontrol menuju ke titik pertemuan membunuh mereka, hal yang diduga adalah bagian dari permainan.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Pemerintah negara bagian sebelumnya telah mengumumkan penyelidikan oleh Tim Investigasi Khusus (SIT) yang terdiri dari petugas Departemen Investigasi Kriminal (CID). Penyelidikan terpisah juga akan dilakukan oleh mantan Direktur Jenderal India Nandan Dubey terhadap pelarian tahanan dari pusat penjara berkeamanan tinggi.
Sementara partai oposisi lainnya mendesakkan penyelidikan yudisial.
Pemerintahan dari Partai Bharatiya Janata yang dipimpin oleh Chouhan, dengan lantang membela tindakan polisi dan menuduh oposisi “mempolitisasi ” insiden itu.
Keluarga dari anggota SIMI yang dibunuh juga berusaha mengajukan kasus pembunuhan oleh polisi tersebut dan menudingnya sebagai konspirasi kriminal.
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza
SIMI adalah gerakan Islam yang dilarang ada dan berkembang di India. (T/P001/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka