Sitwee, Myanmar, 13 Dzulqa’dah 1436/27 Agustus 2015 (MINA) – Gubernur Rakhine State, Myanmar, memberikan lokasi strategis bagi lembaga medis kemanusiaan MER-C asal Indonesia untuk mendirikan pusat kesehatan.
Gubernur U Maung Maung Ohn merekomendasikan sebuah lokasi di Minbya kota Mrauk-U, yang nantinya para relawan medis asal Indonesia bisa menjangkau komunitas Budha dan Muslim di daerah itu.
“Itu merupakan daerah contoh dimana warga Budha dan Muslim dapat hidup berdampingan,” kata Ichsan Thalib, relawan MER-C di Sitwee kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis (27/8).
Myanmar dalam beberapa tahun menjadi sorotan dunia terkait Muslim Rohingya yang kehilangan hak-haknya sebagai warga negara, terlebih ketika warga mayoritas Budha tidak menghendaki keberadaan mereka di Rakhine.
Baca Juga: Kebakaran Pesawat Korea Selatan, Tujuh Orang Terluka
Pemerintah Myanmar tidak mengakui etnis Rohingya sebagai warganya, tetapi mereka dianggap warga Bengali dari Bangladesh.
Sementara itu, menyambut penyerahan bantuan rakyat Indonesia kepada rakyat Myanmar melalui MER-C, Menteri Perdagangan dan Perencanaan Rakhine State, U Mra Aung menyampaikan terima kasihnya atas donasi yang diberikan, salah satunya berupa satu unit ambulans dengan peralatan medis berstandar internasional.
“Ambulans sangat bermanfaat. Kami akan gunakan untuk daerah yang paling membutuhkan,” kata menteri yang pernah berkunjung ke Ambon pada Februari 2014 tersebut.
Selain untuk menyerahkan bantuan, kunjungan Tim MER-C yang ketiga ini juga bertujuan menandatangani pembangunan pusat kesehatan. (L/P001/R02)
Baca Juga: 354 Sekolah di Bangkok Libur Imbas Polusi Udara
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)