Washington, MINA – Pemerintah Myanmar tampaknya berkomitmen untuk memulai program repatriasi warga Rohingya, tapi masih dalam tahap awal, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengatakannya, Selasa (7/11).
Kepala Biro Kependudukan, Pengungsi dan Migrasi Departemen Luar Negeri AS Simon Henshaw berbicara kepada media mengenai masalah tersebut setelah sebuah kunjungan delegasi AS berkunjung ke Myanmar dan Bangladesh. Demikian BD News24 memberitakannya yang dikutip MINA.
Henshaw mengatakan, AS menginginkan agar program tersebut tidak hanya menciptakan kondisi yang aman bagi kembalinya para pengungsi yang rela, tetapi juga pemulihan rumah dan desa mereka yang dibakar, termasuk sebuah rekonsiliasi politik antarkelompok.
AS mendesak Myanmar untuk mengembalikan peraturan undang-undang, melindungi penduduk lokal, menyelidiki dugaan pelanggaran hak asasi manusia dan untuk meminta pertanggungjawaban yang bertanggung jawab dalam krisis di Negara Bagian Rakhine tersebut.
Baca Juga: Jerman Batalkan Acara Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik dengan Israel
AS juga menyerukan pelaksanaan rekomendasi komisi Kofi Annan yang mencakup kewarganegaraan Myanmar untuk warga Rohingya. (T/RI-1/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Macron akan Umumkan Perdana Menteri Baru Hari Ini