Damaskus, 11 Jumadil Awwal 1438/9 Februari 2017 (MINA) – Departemen Kehakiman Suriah membantah laporan yang dikeluarkan Amnesti Inernational yang mengungkapkan bahwa pemerintah Damaskus mengeksekusi mati 13.000 tahanan dekat ibukota.
Departemen Kehakiman mengatakan bahwa tuduhan itu “sama sekali tidak benar”, demikian ARA News memberitakan.
“Kementerian Kehakiman menyangkal dan mengutuk dalam istilah terkuat apa yang dilaporkan, karena tidak berdasarkan bukti yang benar, tetapi pada emosi pribadi yang bertujuan mencapai tujuan politik untuk terkenal,” katanya.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Laporan Amnesty yang dirilis pada hari Selasa (7/2), didasarkan pada setahun penelitian yang di dalamnya termasuk mewawancarai 31 mantan tahanan di penjara Saydnaya dan lebih dari 50 mantan penjaga, hakim dan para ahli.
Laporan itu mencakup rincian dari saksi yang melihat berbagai tahap pembunuhan. Kebanyakan dari mereka adalah warga sipil.
Departemen Kehakiman mengatakan bahwa laporan Amnensty “menyesatkan” dan ditujukan untuk mengolesi reputasi pemerintah Suriah setelah meraih kemenangan militer terhadap kelompok oposisi.
Menurut saksi dalam laporan Amnesty, Saydnaya telah menjadi penjara politik utama di Suriah sejak 2011.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Amnesti mengatakan, penyelidikan mengungkapkan bahwa pihak berwenang Suriah telah menggantung antara 5.000 hingga 13.000 orang selama empat tahun di Saydnaya yang dikenal sebagai “penjara jagal” dan dioperasikan oleh polisi militer. (T/RI-1/RS1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan