Bali, 13 Dzul Qa’dah 1436/28 Agustus 2015 (MINA) – Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dengan pemanfaatan infrastruktur Information and Communication Technology (ICT) mentargetkan dalam lima tahun kedepan sebanyak 20 juta wisatawan mancanegara dan memiliki daya saing global dengan menduduki ranking 30 dunia.
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (PT Telkom) sebagai perusahaan Badan Usaha Miliki Negara (BUMN) penyedia jaringan dan jasa TIMES (Telecommunication, Information, Media, Edutainment, dan Services) siap mendukung pengembangan sektor pariwisata termasuk dalam pencapaian target tersebut.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, platform digital tourism hub perlu dibangun untuk mengintegrasikan seluruh ekosistem stakeholder kepariwisataan Indonesia. Ekosistem itu mencakup objek wisata, hotel, travel agent, airlines dan lainnya.
“Salah satu kelemahan dalam daya saing pariwisata Indonesia di tingkat global adalah di infrastruktur ICT. Kita berusaha memperbaiki inftrastruktur ICT di antaranya dengan membangun platform digital tourism hub ,” kata Arief Yahya dalam sebuah seminar beberapa waktu lalu di Bali. Sebagaimana siaran pers resmi Kemenpar yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Ia mengatakan, saat ini daya saing pariwisata Indonesia berada di ranking 50, dalam lima tahun ke depan ditargetkan meningkat menjadi ranking 30 dunia. Salah satu yang segera dilakukan perbaikan adalah infrastruktur ICT.
Ia juga menilai peranan PT Telkom dalam membangun platform digital tourism hub sangat strategis karena BUMN memprunyai produk yang dapat memberikan solusi ekosistem pariwisata yang terintegrasi seperti; smart building, web commerce dan e-ticketing serta layanan lainnya dalam solusi koridor Telkom Group.
“Bali merupakan pintu masuk utama wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia. Kontribusi great Bali sekitar 45% dari total kunjungan wisman. Tahun ini kita mentargetkan 10 juta wisman, 4 juta wisman di antaranya melalui great Bali,” kata Arief Yahya.
Pihaknya berharap kegiatan tersebut akan memberikan dampak positif terhadap peningkatan kunjungan wisman ke Bali yang pada Juli-Agustus memasuki peak seasons sekaligus akan memperbaiki kinerja pariwisata yang sempat terganggu oleh peristiwa abu vulkanik Gunung Raung di Jawa Timur beberapa waktu lalu yang menyebabkan ditutupnya Bandara Ngurah Rai Bali selama beberapa hari.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
SFV merupakan event tahunan yang menggelar rangkaian kegiatan antara lain festival dan pameran (kuliner; seni rupa dan fotografi, serta dialog seni dan budaya), program lingkungan hidup, serta kegiatan sport tourism and fun yang melibatkan para seniman, masyarakat setempat, komunitas, serta wisatawan.
Seminar yang dihadiri sekitar 100 pelaku bisnis pariwisata di antaranya para GM (General Manager) hotel berbintang di kawasan Sanur tersebut dalam rangkaian kegiatan Sanur Village Festival (SVF) 2015. (T/P010/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain