
Pemimpin Korut Kim Jong-un melakukan foto bersama dengan delegasi Korsel yang dimpimpin Chung Eui-yong. (Foto: Yonhap)
Seoul, MINA – Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un setuju bertemu dengan presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in dan memberlakukan moratorium uji coba nuklir.
Pejabat di Pyongyang berjanji untuk tidak menggunakan senjata nuklir terhadap Korsel, menurut Blue House, Istana Presiden Korsel, Al Jazeera melaporkan, Selasa (6/3).
“Pihak Korut dengan jelas menyatakan kesediaan mereka untuk melakukan denuklirisasi,” kata sebuah pernyataan dari kantor Presiden Moon.
“Itu memperjelas bahwa tidak ada alasan untuk menyimpan senjata nuklir jika ancaman militer pada Korut dieliminasi dan keamanan mereka terjamin.”
Baca Juga: Kolombia di Hadapan Mahkamah Internasional: Israel Dorong Gaza Menuju Bencana Kemanusiaan
Chung Eui-yong, penasihat keamanan utama Presiden Moon, mengatakan, pemimpin Korut dan Korsel setuju untuk mengadakan pertemuan puncak (KTT) ketiga pada akhir bulan April. Hal itu ia utarakan, Selasa, dalam konferensi pers megenai hasil kunjungannya ke Korut.
Ia mengungkapkan pertemuan puncak antara Moon dan Kim akan diadakan di Peace House, sebuah fasilitas Korsel di wilayah keamanan bersama Panmunjom yang terletak di perbatasan kedua negara.
Jika terlaksana, KTT akan menandai pertama kalinya seorang pemimpin Korut menginjakkan kaki di tanah Korsel sejak berakhirnya Perang Korea 1950-1953.
Lawatan dua hari Chung dan empat utusan Seoul lainnya ke Pyongyang sebagai utusan khusus Moon membuahkan terobosan.
Baca Juga: Belgia di Hadapan Mahkamah Internasional: Israel Tidak Miliki Kedaulatan di Palestina
“Korsel dan Korut telah sepakat untuk membuat hotline di antara para pemimpin untuk memungkinkan konsultasi yang erat dan pengurangan ketegangan militer, sementara juga menyetujui untuk mengadakan percakapan telepon pertama sebelum KTT ke-3 Utara,” Chung seperti dilaporkan kantor berita pemerintah, Yonhap.
“Korut dengan jelas menegaskan komitmen untuk denuklirisasi Semenanjung Korea dan mengatakan tidak memiliki alasan untuk memiliki senjata nuklir jika keamanan rezim mereka dapat dijamin dan ancaman militer terhadap Korut dihapus,” kata dia.
Pyongyang juga menyatakan kesediaan untuk mengadakan pembicaraan “tulus” dengan Amerika Serikat (AS) mengenai cara-cara untuk mewujudkan denuklirisasi semenanjung dan menormalisasi hubungan bilateral kedua negara.
Presiden AS Donald Trump memuji kemungkinan pembicaraan antara Seoul dan Pyongyang dalam komentar di Twitter, Selasa pagi.
Baca Juga: Suriah Tolak Bergabung dengan Perjanjian Abraham
“Kemungkinan kemajuan dicapai dalam pembicaraan dengan Korea Utara. Untuk pertama kalinya dalam bertahun-tahun, upaya serius dilakukan oleh semua pihak yang terkait. Dunia menyaksikan dan menunggu!” Kata Trump. (T/R11)
Miraj News Agency (MINA)
Baca Juga: Virgin Atlantic Hentikan Penerbangan ke Israel Secara Permanen