
Seorang gadis kecil Kurdi mengibarkan bendera Kurdistan Irak. (Foto: Rudaw)
Erbil, MINA – Pemimpin wilayah Kurdistan Irak Masoud Barzani mendesak juru kampanye referendum mengingat nilai-nilai persaudaraan dan koeksistensi.
Langkah itu bertujuan memperkuat persahabatan dengan penguasa di Baghdad yang menentang rencana referendum Wilayah Kurdistan.
“Referendum sama sekali tidak akan mempengaruhi persahabatan dan persaudaraan lanjutan antara negara Kurdistan dan Irak, tapi kian memperdalam dan memperkuatnya,” kata Barzani dalam sebuah pernyataan pada Ahad (10/9) di Erbil. Demikian media Rudaw memberitakan yang dikutip MINA.
Ia pun menyeru rakyat Kurdistan untuk mempertimbangkan nilai-nilai tinggi bangsa Kurdi dan budaya persaudaraan saat mereka mengekspresikan hak-hak mereka.
Baca Juga: Iran Serukan Akhiri ‘Impunitas Kronis’ yang Diberikan kepada Israel
Menurutnya, komentar keras menentang kebijakan itu sebagai sebuah budaya rendahnya toleransi di negara Kurdistan.
Pernyataan Barzani muncul menyusul meletusnya kemarahan rakyat Kurdi setelah suku dan beberapa militan kelompok Syiah menurunkan bendera Kurdistan dari balai kota Mandali di provinsi Diyala.
Pemerintah daerah provinsi Diyala memilih untuk bergabung dalam referendum kemerdekaan Kurdistan Irak.
Kemarahan orang-orang Kurdi terlihat ramai di media sosial. Mereka mengecam insiden penurunan bendera itu dan meminta agar bendera Irak di kota-kota Kurdistan diturunkan. (T/RI-1/P2)
Baca Juga: Israel Gelar Latihan Militer Besar-besaran di Perbatasan Lebanon
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: UNIFIL: Israel Lakukan Lebih dari 8.000 Pelanggaran di Lebanon
















Mina Indonesia
Mina Arabic