Tel Aviv, MINA – Pemimpin oposisi Israel Yair Lapid pada Sabtu (7/9) menyerukan kesepakatan dengan Hamas untuk membawa kembali tawanan Israel dari Gaza dan mengakhiri konflik yang sedang berlangsung.
“Buat kesepakatan, akhiri perang, perbaiki negara,” kata Lapid, Pemimpin Partai Yesh Atid, dalam posting singkat di X. Anadolu Agency melaporkan.
Israel telah menewaskan lebih dari 40.000 warga Palestina di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan 1.200 orang dan sekitar 250 lainnya disandera. Operasi militer tersebut telah mengungsikan hampir seluruh populasi yang berjumlah 2,3 juta orang, dan menyebabkan kondisi kelaparan dan penyebaran penyakit.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan militernya harus mempertahankan kendali atas wilayah perbatasan selatan Gaza dengan Mesir, yang dikenal sebagai Koridor Philadelphia. Posisi yang mengancam gagalnya upaya gencatan senjata.
Baca Juga: Empat Tentara Zionis Israel Tewas di Gaza Utara
Para kritikus mengatakan Netanyahu memblokir kesepakatan tersebut karena takut pemerintahannya akan runtuh.
Mickey Levy, anggota Knesset dari partai Lapid, mengatakan kepada radio publik Israel pada hari Sabtu: “Sampai bulan Mei, Koridor Philadelphia bahkan tidak ada dalam pembahasan.”
“Ketakutan akan runtuhnya pemerintah dan ketakutan akan (Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar) Ben Gvir dan (Menteri Keuangan sayap kanan Bezalel) Smotrich, yang telah mencekik Netanyahu, adalah penyebab situasi ini,” tambahnya.
Levy memperingatkan, tetap memegang kendali atas Koridor Philadelphia dapat menyebabkan kematian yang tidak perlu bagi banyak tentara Israel.
Baca Juga: Menhan Israel Persiapkan Aneksasi Tepi Barat
Sebuah jajak pendapat yang dirilis oleh Channel 12 Israel pada Jumat malam mengungkapkan 60% warga Israel percaya bahwa mengamankan kesepakatan untuk membawa kembali para sandera dari Gaza lebih penting daripada mempertahankan Koridor Philadelphia.
Mesir, yang menjadi mediator dalam perundingan gencatan senjata bersama dengan AS dan Qatar, juga menuntut adanya batas waktu bagi penarikan Israel dari koridor tersebut. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Anak Netanyahu Tuding Shin Bet akan Kudeta Ayahnya