Lima, MINA – Kelas Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar RI di Lima, Peru semakin diminati oleh masyarakat pada umumnya.
Pada umumnya kelas BIPA diselenggarakan selama dua kali dalam setahun dan bertempat di kantor KBRI Lima. Namun selama pandemi kelas diselenggarakan secara daring.
“Jumlah peserta kelas Bahasa Indonesia kali ini meningkat enam kali lipat dari kelas-kelas sebelumnya. Sekitar 170 orang akan belajar Bahasa Indonesia melalui kelas ini,” ujar Duta Besar Indonesia untuk Peru merangkap Bolivia, Marina Estella Anwar Bey dalam keterangan persnya, Jumat (17/7).
Marina mengatakan, karena tingginya jumlah peserta kelas Bahasa Indonesia tersebut, KBRI Lima membuka dua kelas untuk masyarakat umum dan satu kelas di Universitas Nasional San Marcos Peru.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Mayoritas peserta kursus adalah tenaga profesional yang berlatar belakang ekonomi, engineering, penerjemah, bisnis dan perdagangan internasional, pariwisata dan administrasi.
Selain tenaga profesional, terdapat juga mahasiswa dari Universitas San Marcos, Universitas Katolika, Universidad San Ignacio de Loyola, Universidad Peruana de Ciencias Aplicadas dan Universitas Cesar Vallejo Peru. Selain WN Peru, terdapat peserta WN Perancis, Spanyol, dan Meksiko
Selain mengajarkan Bahasa Indonesia, program BIPA ini juga akan memperkenalkan budaya Indonesia secara luas termasuk kuliner, pariwisata, dan kota-kota di Indonesia.
“Diharapkan melalui program ini, masyarakat Peru dapat mengenal Indonesia secara lebih dekat dan berminat untuk mengunjungi Indonesia dimasa mendatang,” ujar Dubes Marina. (R/RE1/P2)
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
Mi’raj News Agency (MINA)