Solok, MINA – Penjabat sementara (Pjs) Bupati Solok, Akbar Ali pada Rabu (2/10) menyampaikan merilis 24 nama korban tambang emas ilegal di wilayahnya.
Berdasarkan informasi dari posko evakuasi BPBD setempat, sebanyak 13 orang meninggal dunia dan 11 orang luka berat dan ringan
la menerangkan, korban jiwa tambang emas ilegal tersebut berada di Jorong Bukik Al Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti pada Kamis, 26 September 2024 pukul 17.00 WIB. Adapun para korban jiwa berasal dari Kabupaten Solok dan Solok Selatan.
Akbar Ali meyampaikan bahwa Pemkab Solok menerima informasi tersebut pada esok harinya Jum’at (27/9). Usai mendapatkan laporan, Pemkab Solok bergerak cepat dan segera menyiapkan pasukan bantuan untuk evakuasi korban.
Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
TNI – Polri serta masyarakat bahu membahu dalam proses evakuasi korban yang tertimbun di lokasi tambang tersebut.
Ke-13 korban yang meninggal yaitu: Saipul Jamil (36) warga Talang Timur, Desriwandi (47) warga Talang Barat, Donis Purba (30) warga Panasahan, Yedrimen (44) warga Talang Barat, Yusrisal (44) warga Taratak, Damallha (26) warga Panasahan, Zil (37) warga Solok Selatan, Indras (18) warga Solok Selatan, Gusri Ramadansyah (44) warga Panasahan, Amra (29) warga Surian, Zakir (26) warga Taratak Batu Salimpek, Herman Doni (36) warga Padang Aro Solsel, Sugeng Prayitno (48) warga Panasaha.
Sementara 11 orang lainnya yang menderita luka-luka yaitu: Surtianto (Sariak Alahan Tigo), Agus Salim Rahmad (Sariak Alahan Tigo), Syariat Effendi (Sam Solsel), Rahul Rahman Ibrahim (Salimpek), Rezky Ardiko Putra (Sungai Dareh Silanjai), Hendil Septiadi (Sungai Dareh Silanjai), Yandri Nova (Panasahan), Zulmadinir (Panasahan), Musriant (Pekonina, Solsel), David Yulianto (Salimpek), Khairul Yasri alis Kaliang (Sungai Kaluang).
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, insiden tersebut terjadi setelah adanya hujan deras di kawasan tambang ilegal. Pantauan BPBD Kabupaten Solok menyebutkan struktur tanah labil menyebabkan terjadinya hal itu.
Baca Juga: Lomba Cerdas Cermat dan Pidato tentang Palestina Jadi Puncak Festival Baitul Maqdis Samarinda
Korban yang selamat saat ini dirawat di rumah saki Pemkab Solok secara gratis. Sementara dari pemprov rencananya juga akan ada santunan kepada para korban. [Fr]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Selamat dari Longsor Maut, Subur Kehilangan Keluarga