Bekasi, MINA – Pemotongan hewan kurban di Masjid Baitul Muttaqien telah selesai dilakukan pada Rabu (28/6). Pemotongan hewan dilakukan secara profesional.
“Pelaksanaan kegiatan pemotongan hewan kurban di Masjid Baitul Muttaqien dilaksanakan secara syar’i dan profesional,” kata Ketua Pelaksana, Rochili di Bekasi, Jumat (30/6).
“Kami juga selalu memperhatikan arahan dari pihak pemerintah maupun ulama terkait tata cara penyembelihan yang baik dan benar,” imbuh Rochili.
Sementara itu, Humas Panitia Pelaksana, Akhirul Soleh menambahkan, selain dilakukan secara syar’i dan profesional, pembagian daging hewan kurban dilakukan secara higienis.
Baca Juga: Menlu: Kunjungan Presiden ke Timteng Isu Bilateral dan Krisis Palestina
Misalnya, kata dia, bagian jeroan dipisahkan dengan bagian daging atau tulang-tulang yang sudah dicacah. Hal ini dimaksudkan agar daging lebih higienis dan sehat.
“Untuk jeroan, kami masak terlebih dahulu sampai matang. Setelahnya, kami potong-potong dan kami masukkan ke dalam plastik khusus untuk jeroan,” katanya.
Soleh menambahkan, begitupun dengan daging menyesuaikan jumlah daging dan jumlah mustahik ditimbang tanpa terkecuali.
“Kami pisahkan daging yang berupa tetelan atau pun yang khusus daging khas dan dimasukkan dalam kantong plastik yang berbeda, begitupun dengan tulang-tulang, kami kemas dalam satu plastik yang berbeda juga,” ujarnya.
Baca Juga: Presiden Prabowo: Indonesia dan Turkiye Kekuatan Positif Dunia Islam
Dengan demikian, dia berharap, paket daging kurban sampai ke tangan para mustahik atau penerima hewan kurban yang berhak dalam keadaan bersih.
“Kami juga berharap bahwa paket daging kurban lebih fresh dan terhindar dari bau-bau yang tidak sedap atau pun darah-darah yang membeku,” tambahnya.(L/AS/R2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: [Bedah Berita MINA] Fatwa Jihad Lawan Israel, Akankah Dunia Bertindak?