Jakarta, 11 Shafar 1438/11 November 2016 (MINA) – Melihat dinamika kehidupan kebangsaan berkenaan dengan Pernyataan dan Sikap Keagamaan Majelis Ulama Indonesia (MUI) 11 Oktober 2016 dan Gerakan Damai Bela Al Qur’an, organisasi-organisasi kepemudaan di lingkungan Al-Azhar menyatakan, meminta Pemerintah Republik Indonesia, khususnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memperhatikan dan menindaklanjuti sikap keagamaan MUI secara sungguh-sungguh dan tanpa pretensi apapun. Bersikap adil dan tidak melindungi pihak-pihak yang ucapannya menyulut adanya disintegrasi bangsa.
“Kami meminta kepada Kapolri untuk menegakkan hukum dengan adil. Sikap keagamaan MUI telah dikeluarkan beberapa kali sebagai bahan rujukan pengadilan pidana seperti Ahmad Musadek dan Lia Eden. Apabila kali ini sikap keagamaan MUI tidak ditindaklanjuti, maka kembali akan ada “anggapan” Polri bersikap tidak adil dan memilih-milih kasus,” ujar Ketua Al-Azhar Youth Leader Institute (AYLI), Muhammad Akbar Satrio, di Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta, Jumat (11/11).
Ia mengatakan, sesuai dengan arahan Presiden Jokowi agar penegakkan hukum dilaksanakan secara transparan dan adil. “Maka kami meminta kepada Mabes Polri untuk mempertimbangkan seutuhnya rasa keadilan yang dituntut oleh banyak orang yang merasa tersinggung dan merasa terdapat kejanggalan acara di kepulauan seribu, yang semestinya merupakan acara Program Pengembangan Perikanan yang kemudian dialihkan kepada isu Surat Al Maidah ayat 51,” kata Akbar.
Para pemuda Al-Azhar juga meminta kepada Kapolri untuk tidak melakukan kriminalisasi terhadap Buni Yani sebagai dalih atas sikap keagamaan MUI.
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
Selain itu, Akbar menghimbau kepada segenap warga bangsa untuk tidak menghiraukan ajakan-ajakan provokasi melalui media apapun yang tidak dapat dipertanggung jawabkan. Gerakan media sosial harus digunakan untuk saling asah, asih, asuh demi kejayaan Bangsa dan Agama.
Ia juga mengapresiasi dan mendukung penuh atas kerja keras pemerintah dan Kapolri untuk mencapai kinerja yang lebih baik.
“Kami meminta kepada Bapak Presiden Jokowi dan para elit politik untuk tidak mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang tendensius, menyulut ketegangan politik, dan mengharapkan keteladanan kenegarawanan Bapak sekalian yang bisa dijadikan keteladanan oleh kami sebagai generasi penerus,” tuturnya.
“Do’a kami teruntuk Bapak Presiden, Bapak Kapolri, para elit politik, rekan-rekan pers, saudara seiman sebangsa agar bangsa kita semakin berketuhanan, beradab, berkeadilan, bersatu dan gotong royong demi kejayaan Indonesia,” ujar Akbar. (L/P006/P007/R05)
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)