Jakarta, MINA – Ketua Majelis Syubban Pusat (MSP) Jama’ah Muslimin (Hizbullah), M. Anshorullah mengatakan upaya Presiden AS Donald Trump untuk memindahkan kantor Kedutaan Besar-nya di Tel Aviv ke Yerusalem membangkitkan kemarahan umat Islam seluruh dunia.
“Memperingatkan kepada Presiden Trump, jika bersikeras melaksanakan rencana ini, tidak hanya menghadapi perlawanan rakyat Palestina, melainkan akan membangkitkan kemarahan umat Islam seluruh dunia untuk melawan,” katanya dalam siaran pers yang diterima Mi’raj News Agency (MINA), Rabu (06/12).
Terkait hal ini, ia menyerukan kepada seluruh aktivis pembela Al-Aqsha dan Palestina serta seluruh umat Islam agar mempersiapkan upaya perlawanan apabila langkah pemindahan kedutaan AS benar-benar dilaksanakan.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
“Kami serukan kepada seluruh pemimpin umat Islam untuk kembali pada Al Qur’an dan Sunnah, bahwa jalinan persatuan dan persaudaraan dalam Islam (ukhuwah Islamiyyah) adalah melampaui semua kepentingan keduniaan, termasuk kepentingan ekonomi dan politik sektoral (sebagaimana dalam Al-Quran Surat Ali Imran ayat 103-red),” paparnya.
Ia berpesan kepada rakyat Palestina, agar memperkuat persatuan (rekonsiliasi) yang sudah terjalin dan menjadikan persatuan itu benar-benar karena Allah.
Menurutnya, Yerusalem di mata dunia sampai saat ini adalah kawasan netral. PBB sudah menerbitkan resolusi kecaman dan pelarangan kepada Israel untuk melakukan aktivitas pengembangan permukiman, apalagi aktivitas politik.
“Pemindahan kedutaan AS secara otomatis akan menjadi pengakuan de facto Yerusalem sebagai ibukota Israel sekaligus meligitimasi Israel melanjutkan politik apartheid-nya. Kami mengecam keras rencana pemindahan ini, mengingat ide tersebut hanya akan memperburuk situasi di Timur Tengah dan Palestina secara khusus perdamaian dunia pada umumnya,” tegasnya.
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel
Ia juga memperingatkan kepada rakyat AS dan seluruh penggiat dan pemerhati kemanusiaan di AS untuk mewaspadai langkah bodoh dan ceroboh Presiden Trump mengenai hal tersebut.
“Jangan sampai upaya kontroversial ini akan memperburuk citra AS dalam menegakkan perdamaian dan hak asasi manusia,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menyerukan kepada Saudi Arabia dan sekutunya di Timur Tengah yang baru saja menyerukan perang terhadap terorisme, bahwa Israel adalah teroris itu sendiri. Hal itu adalah keliru memerangi terorisme, sementara bekerjasama dengan teroris.
“Perang terhadap terorisme haruslah dimulai dengan melawan politik apartheid Israel,” tegasnya. (R/R10/P1)
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Mi’raj News Agency (MINA)