Jakarta, 26 Rabi’ul Akhir 1438/25 Januari 2017 (MINA) – Pemuda Muhammadiyah memberikan himbauan kepada masyarakat berupa melindungi, menjaga, menjauhkan, dan membatasi anak-anak dari bahaya iklan rokok di televisi.
“Karena faktanya banyak anak-anak berada di ruang TV, maka kami meminta untuk para ayah dan ibu segera berhenti merokok karena apa yang dilakukan orang tua pasti akan dicontoh oleh anak,” kata Jasra Putra, Ketua PP Pemuda Muhammadiyah, dalam acara Konferensi Pers “Membendung Perokok Baru Dengan Pelarangan Iklan Promosi dan Sponsor Ship”, di Gedung Dakwah PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (25/1).
Menurutnya, seorang anak meneladani orang tuanya seperti apa yang dilakukan orang tuanya seperti merokok, maka diharapkan kepada seluruh orang tua di Indonesia agar berhenti merokok demi menjaga kesehatan anak. Dia juga meminta bagi warung atau outlet dan yang lainnya agar menutup dan tidak menjual belikan rokok kepada anak-anak.
Pemuda Muhammadiyah juga memiliki 11 gerakan yang dinamakan “gerakan ayah hebat” di antaranya, Gerakan Ayah mendampingi istri memeriksakan kehamilan dan persalinan pada layanan kesehatan; Gerakan Ayah mendukung pemberian ASI eksklusif pada anak; Gerakan Ayah memandikan, menyuapi, dan meggendong anak.
Baca Juga: AWG Gelar Webinar Menulis tentang Baitul Maqdis
Termasuk juga, Gerakan Ayah berkumpul, bermain, olah raga, dan berekreasi bersama anak; Gerakan Ayah mendongeng untuk anak ketika mau tidur atau di waktu-waktu tertentu; Gerakan Ayah mendengarkan suara dan pendapatanak yang merupakan hak-hak anak yang harus diperhatikan; Gerakan Ayah menanamkan nilai karakter dan anti korupsi; Gerakan Ayah mendampingi anak mengakses media, dan internet; Gerakan Ayah mendampingi anak belajar agama dan ibadah; Gerakan Ayah mengantar anak kesekolah; dan gerakan lainnya yang bisa memberikan kehadiran sosok ayah dengan baik di tengah keluarga.
Dengan gerakan aplikatif dan edukatif di atas diharapkan bisa memberikan solusi terhadap persoalan-persoalan hulu kekerasan anak yang banyak terjadi selama ini. Oleh sebab itu keterlibatan pengasuhan bersama (suami-istri) diharapkan bisa menjadi keluarga yang berkualitas atau sakinah mawaddah waa rahmah. (L/anj/ism/RS3)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: 30 WNI dari Suriah Kembali Dievakuasi ke Indonesia