Jakarta, MINA – Upaya pemulihan Museum Nasional Indonesia pasca kebakaran yang terjadi beberapa waktu lalu melibatkan tenaga ahli baik dari dalam maupun luar negeri.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Hilmar Farid mengatakan, keterlibatan para ahli dalam upaya pemulihan Museum Nasional adalah bukti nyata bahwa kekayaan warisan budaya bersama yang membutuhkan kolaborasi berbagai pihak.
“Bersama-sama, kami meyakini bahwa pemulihan museum ini bukan hanya tentang mengembalikan bangunan fisik, tetapi juga menghidupkan kembali jiwa dan sejarah yang ada dibalik setiap artefak. Terima kasih atas kontribusi berharga dari para ahli dalam menjaga warisan budaya kita tetap hidup,” kata Farid dalam keterangan yang diterima MINA, Sabtu (23/9).
Salah satu negara yang pernah mengalami hal serupa, yakni Prancis, sempat berbagi pengalaman penanganan musibah kebakaran Katedral Notre-Dame. Katedral yang merumahi benda-benda bersejarah tersebut terbakar pada tahun 2019 dan sampai sekarang pun upaya restorasi dan pemugaran masih dilakukan.
Baca Juga: Syubban Jambi Kibarkan Bendera Palestina di Puncak Gunung Dempo
Fabien Penone, Duta Besar Perancis untuk Indonesia mengatakan, turut berduka atas musibah yang terjadi di Museum Nasional Indonesia. Apresiasi setinggi-tingginya atas langkah Tim Museum Nasional dalam menjalankan tugas pemugaran koleksi sejarah yang berharga.
“Kolaborasi dengan pihak internasional, merupakan langkah yang bijaksana. Kami berkomitmen untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam upaya pemulihan ini,” katanya.
Menurut siaran pers Kemendikbudristek, Jumat (22/9), lebih dari 60 petugas tim khusus penanganan unit Museum Nasional Indonesia yang terdiri dari tim evakuasi, tim identifikasi, dan tim laboratorium kenservasi bekerjasama dengan lebih dari 100 personil dari pihak kepolisian dan Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Pemerintah Daerah DKI Jakarta.
Pasca diperbolehkannya penyelamatan koleksi yang terdampak empat hari yang lalu, tim khusu telah melakukan pengidentifikasian 126 koleksi benda bersejarah berdasarkan data yang diperoleh, Rabu (20/9). Jumlah tersebut masih terus bertambah dan belum termasuk bagian atau fragmen koleksi yang ditemukan dan berhasil dievakuasi.
Baca Juga: Ulama Palestina: Ujian Pertama untuk Bebaskan Al-Aqsa adalah Shubuh Berjamaah
Plt. Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (MCB) yang menaungi unit Museum Nasional Indonesia Ahmad Mahendra mengatakan, estimasinya, Tim Evakuasi Penyelamatan Koleksi MNI membutuhkan waktu dua pekan kedepan untuk menyelesaikan proses evakuasi dan identifikasi tahap awal.
“Namun, perlu saya tekankan bahwa Tim Evakuasi Penyelamatan Koleksi MNI disini berkomitmen pada prioritas penyelamatan dan evakuasi dengan sebaik-baiknya dan tidak mengorbankan kondisi koleksi yang sebagian telah rusak. Sehingga, proses ini tidak terpaut pada orientasi target waktu,” katanya. (R/RE1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: UAR Korwil NTT Ikuti Pelatihan Water Rescue