Yerusalem, MINA – Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence mengunjungi Tembok Ratapan Yahudi di kompleks Masjid Al-Aqsha di Yerusalem (Al-Quds) pada hari Selasa (23/1), di saat warga Palestina melakukan pemogokan massal dan demonstrasi umum.
Kunjungan itu dilakukan Pence setelah berpidato di Knesset yang dipuji oleh anggota parlemen Israel dan dikecam oleh bangsa Palestina.
Dalam pidatonya, Pence mengungkapkan bahwa Pemerintah AS akan memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem pada akhir tahun 2019, demikian Nahar Net memberitakannya.
Langkah Pence itu mengikuti jejak Trump yang menjadi Presiden AS pertama yang mengunjungi Tembok Ratapan pada bulan Mei tahun lalu.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Tembok Ratapan juga dikenal dengan nama Tembok Barat, oleh umat Islam disebut Tembok Al Buraq.
Sementara itu, aksi pemogokan massal dilakukan di seluruh Palestina sebagai protes terhadap kunjungan Pence ke Yerusalem.
Kantor berita WAFA memberitakan, toko-toko, bank, sekolah, kantor pemerintah dan bisnis warga Palestina ditutup, kecuali rumah sakit, klinik dan beberapa fasilitas pendidikan.
Pence adalah seorang Kristen evangelis pro-Israel yang mendorong pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel. (T/RI-1/B05)
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Mi’raj News Agency (MINA)