Canberra, 22 Shafar 1438/22 November 2016 (MINA) – Para tokoh muda Muslim Indonesia akan memperoleh kesempatan untuk ambil bagian dalam program pertukaran bergengsi dan memperoleh pengalaman bagaimana Islam dan agama-agama lain dipraktikkan di Australia.
Pendaftaran kini dibuka untuk Program Pertukaran Muslim Australia Indonesia (MEP) tahunan yang memberi kesempatan kepada para peserta untuk melakukan perjalanan ke Australia pada semester pertama 2017.
Peserta akan berkunjung ke Melbourne, Sydney, dan Canberra untuk bertemu dengan para pemimpin agama dan masyarakat serta memperoleh pengalaman kemajemukan multibudaya Australia.
“Peserta akan belajar tentang masyarakat Muslim awal di Australia yang sudah terbentuk sejak 1650 dan berkunjung ke Museum Islam Australia dan Masjid Gallipoli yang bersejarah di Sydney,” ungkap Kedutaan Besar Australia di Indonesia seperti dalam rilis resmi yang diterima MINA, Selasa (22/11).
Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas
Terdapat sekitar 175 masjid di seluruh Australia, dan hampir setengah juta Muslim. Islam adalah salah satu agama dengan pertumbuhan tercepat di Australia, diperkirakan tumbuh sekitar 40% setiap tahunnya.
Dijelaskan, hampir setengah umat Muslim Australia lahir di Australia. Bersama dengan warga Muslim yang baru saja tiba, mereka berasal dari berbagai latar belakang, termasuk Timur Tengah, Asia Selatan, Eropa Timur, dan Asia Tenggara.
“Mereka membawa serta aneka ragam gagasan, keterampilan dan bakat,” ujar pernyataan itu.
Di Australia warga dari semua budaya dan agama dapat mengungkapkan kepercayaan mereka dan mempraktikkan agama mereka tanpa intimidasi dan tanpa campur tangan. Australia bangga akan warganya yang majemuk dan dinamis yang berkomitmen pada negara dan budaya mereka.
Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris
Sebagai bagian dari pertukaran tersebut, tahun depan sekelompok Australia akan menjalani program yang sejenis di Indonesia.
Tahun ini, peserta Australia berkunjung ke Candi Borobudur untuk menyaksikan perayaan Waisak dan candi Hindu, mengikuti Muslim Fashion Festival serta bertemu dengan sejumlah organisasi, pemimpin dan komentator.
Program ini didanai oleh Pemerintah Australia melalui Lembaga Australia-Indonesia. Informasi lebih lanjut tentang program ini dan cara pendaftarannya bisa dilihat di australia-indonesia-institute/pages/australia-indonesia%20institute.aspx">http://dfat.gov.au/people-to-people/foundations-councils-institutes/australia-indonesia-institute/pages/australia-indonesia institute.aspx.(T/P022/R02)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Serangan Hezbollah Terus Meluas, Permukiman Nahariya di Israel Jadi Kota Hantu
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Israel Dukung Gencatan Senjata dengan Lebanon