Pendaftaran Program Pertukaran Muslim Indonesia-Australia Dibuka

Jakarta, MINA – Para pemimpin muda mulai Senin (17/9) diundang mendaftar program pertukaran bergengsi untuk menikmati pengalaman bagaimana Islam dan agama lain dipraktikkan di Australia.

Aplikasi dibuka untuk Program  tahunan, dimana peserta akan melakukan perjalanan ke Australia pada 2019, mengunjungi Melbourne, Sydney, dan Canberra untuk bertemu dengan para pemimpin agama dan masyarakat, serta penduduk dari komunitas asli Australia.

“Para peserta akan dapat secara langsung merasakan keragaman budaya dan agama Australia,” kata keterangan resmi yang dikeluarkan Kedutaan Australia di Jakarta yang dikutip MINA, Selasa (18/9).

Para peserta juga akan mengunjungi beberapa masjid paling mengesankan di Australia, seperti Masjid Carlton, mesjid cantik bergaya Turki Auburn Gallipoli dan Masjid Newport yang memiliki arsitektur inovatif.

Islam adalah agama kedua yang paling sering dipraktikkan di Australia setelah Kristen.

Terdapat lebih dari 600.000 Muslim di Australia yang berasal dari berbagai latar belakang termasuk Timur Tengah, Asia Selatan, Eropa Timur dan Asia Tenggara.

Muslim adalah bagian berharga dari komunitas Australia dan membawa berbagai ide, keterampilan, dan bakat yang memperkuat keberagaman masyarakat Negeri Kanguru.

“Di Australia, penduduk dari semua budaya dan agama dapat mengekspresikan keyakinan dan menjalankan agama mereka secara bebas,” kata Kuasa Usaha Kedutaan Besar Australia Allaster Cox.

“Seperti Indonesia, Australia bangga dengan keragaman agama dan budaya yang hidup dan program ini akan berhasil membawa orang-orang muda dari kedua negara kita untuk lebih dekat.”

Sebagai bagian dari program pertukaran, sekelompok pemimpin muda juga akan melakukan program serupa di Indonesia pada 2019.

Program Pertukaran Muslim adalah program Pemerintah Australia melalui Australia-Indonesia Institute.

Aplikasi ditutup pada 15 Oktober. Informasi lebih lanjut tentang program dan cara mendaftar tersedia di http://bit.ly/aimep2019. (T/R11/B05)

Mi’raj News Agency (MINA)