Jakarta, MINA – Pendidikan Islam merupakan salah satu kunci untuk memberantas paham radikalisme, pencegah terjadinya konflik, juga guna membentuk para pemuda dan pemudi sebagai agen perdamaian dan toleransi.
Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri RI, Retno L.P Marsudi dalam acara Workshop Kerja Sama Pendidikan Islam Indonesia-Filipina yang diselenggarakan di Jakarta, Rabu (14/2).
“Pendidikan Islam harus mampu mencerminkan Islam yang Rahmatan lil ‘Alamin, menyebarkan nilai-nilai perdamaian dan toleransi,” katanya.
Retno mengatakan, hal itu pun dapat dicapai dengan adanya kolaborasi dari semua pihak baik para pemangku kepentingan serta para ulama agar terus mengatur dan mengembangkan pendidikan Islam ini.
Baca Juga: Tanah Longsor di Padang Lawas Sumut Akibatkan Empat Orang Meninggal Dunia
“Pendidikan Islam juga harus terus mengembangkan kualitas pendidikan yang modern, serta meningkatkan kemampuan dan pengetahuan dari peserta didiknya,” jelas Retno.
Workshop ini diselenggarakan sebagai bentuk komitmen Indonesia-Filipina dalam mengembangkan pendidikan Islam khusunya di antara kedua negara dan merupakan tindak lanjut dari kunjungan Menlu Retno pada Januari lalu saat berkunjung ke Islamic School Davao City, Filipina.
Acara ini pun dihadiri oleh 14 perwakilan dari Indonesia an 14 perwakilan dari Filipina. Dari Indonesia perwakilan yang hadir diantaranya dari Kementerian Agama, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Majelis Ulama Indonesia, dan lembaga pendidikan UIN.(L/R04/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Gunung Lewotobi Laki-Laki NNT Kembali Erupsi