Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pendidikan Tinggi Kesehatan Penting Jaga Mutu

Risma Tri Utami - Kamis, 10 Mei 2018 - 06:09 WIB

Kamis, 10 Mei 2018 - 06:09 WIB

3 Views ㅤ

Jakarta, MINA – Kementerian Riset, Teknlogi dan Pendidikan Tinggi senantiasa bergerak dan berkerja untuk meningkatkan akses, relevansi, dan mutu pendidikan tinggi di Indonesia demi menghasilkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas untuk mendukung daya saing bangsa.

Salah satu instrumen untuk mengukur mutu pendidikan tinggi adalah melalui akreditasi, baik akreditasi program studi maupun akreditasi institusi perguruan tinggi.

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir mengatakan, bidang kesehatan merupakan salah satu bidang pendidikan tinggi yang sangat penting dijaga mutunya, karena lulusan di bidang kesehatan akan bersentuhan langsung dengan kesehatan dan keselamatan masyarakat.

“Oleh karena itu akreditasi sangat penting sebagai tulang punggung untuk menjamin mutu pendidikan tinggi bidang kesehatan yang ada di Indonesia,” kata Menteri Nasir dalam sambutannya pada ‘2nd Annual Meeting LAM-PTKes” di Jakarta, Rabu (9/5).

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

Didalam penjaminan mutu, tambah Nasir, harus dibentuk lembaga akreditasi yang bernama Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) yang mencakup seluruh program studi yang ada di Indonesia sepanjang program studi itu tidak mempunyai lembaga akreditasi mandiri, selain itu BAN-PT juga mempunyai tugas yaitu melakukan akreditasi institusi dan mengakreditasi terhadap lembaga.

Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes) sebagai LAM pertama yang didirikan oleh masyarakat profesi telah menjadi model pengembangan LAM untuk bidang lain.

LAM-PTKes diharapkan dapat berkolaborasi dengan Kemenristekdikti dan BAN PT untuk penguatan implementasi SN-Dikti dan SPMI di tiap program studi.

“Ini merupakan tahun kedua LAM PT-Kes menjalankan tugas akreditasi mandiri, akreditasi harus bisa menjamin mutu lulusan sesuai dengan kondisi atau yang dibutuhkan oleh industri dan masyarakat,” tutur Nasir.

Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia

Pada kesempatan yang sama Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Kepala Bapennas) Bambang Brodjonegoro menyampaikan peningkatan kualitas Pendidikan tinggi sangat penting dalam mencapai sasaran Suistainable Development Goals (SDGs). Pencapaian SDGs di Indonesia dari tahun 2000-2015, Indonesia telah berhasil mencapai peringkat 49 dari 67 indikator pada akhir tahun 2015.

“Meskipun kita mempunyai tantangan yang luar biasa sebagai negara kepulauan terbesar dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia apalagi adanya perbedaan budaya dan kondisi geografis, Indonesia termasuk berhasil mencapai hampir semua indikator SDGs dibandingkan banyak negara asia pasifik lainnya,” ucap Bambang.

Sementara itu, Ketua Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes) sekaligus Ketua PanitiaUsman Chatib Warsa menambahkan, LAM-PTKes berfungsi untuk meningkatkan kualitas program studi untuk menghasilkan tenaga bidang ilmu kesehatan yang kompeten dan profesional.

“Mutu tenaga kesehatan harus terus ditingkatkan melalui proses akreditasi yang dilaksanakan oleh badan independen yang anggotanya berasal dari asosiasi institusi pendidikan tinggi bidang kesehatan dan organisasi profesi,” pungkas Usman. (R/R09/B05)

Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Pendidikan dan IPTEK
Indonesia
Pendidikan dan IPTEK