Jakarta, 7 Sya’ban 1437/14 Mei 2016 (MINA) – Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro, menyampaikan penilaian pada reformasi, antara lain partisipasi sosial-politik masyarakat meningkat, dan partisipasi perempuan dalam politik makin diberi peluang pada masa reformasi ini.
Hal ini dikatakannya dalam pengajian bulanan yang diadakan PP Muhammadiyah Jumat malam, sekaligus menyambut bulan suci Ramadhan 1437 Hijriah dengan thema 18 Tahun Reformasi.
Di lain pihak, Peneliti LIPI Siti Zuhro juga mengkritisi beberapa hal seperti sistem pemilihan pemimpin Indonesia, penegakan hukum masih lemah sehingga perlu dibenahi.
“Fidak semua hal salah pada sistem pemerintahan saat ini, tapi kita tidak bisa menutup mata terhadap terjadinya perubahan ke arah yang lebih baik,” kata Zuhro selanjutnya.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Ia menjelaskan lebih lanjut tentang penegakan hukum. “Lemahnya penegakan hukum. Tidak ada kepastian hukum. Perlu ada terobosan penting yang dilakukan untuk adanya kepastian hukum.,” ungkap Siti.
Acara pengajian bulan ini juga diisi Ketua Bidang Hubungan dan Kerjasama Luar Negeri PP Muhammadiyah, Bahtiar Effendy, yang mengatakan selama ini Indonesia telah mengalami banyak pencapaian baru dalam kehidupan sosial politik yang baru dimulai.
Perjalanan reformasi juga dipenuhi dengan perubahan, yang dulu mungkin tidak pernah terpikirkan oleh rakyat Indonesia dapat terjadi.
Namun dikatakannya, perjalanan reformasi juga masih banyak berisi kekecewaan dan kedukaan, sehingga perlu diatasi.
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka
Pengajian bulanan ini juga dihadiri tokoh Reformasi Amien Rais, Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Ashshiddiqie.. (L/P002/P2)
Mi’raj IslamIc News Agency (MINA)