Jakarta, 10 Ramadhan 1435/8 Juli 2014 (MINA) – Korps Muballigh Jakarta (KMJ) menyatakan bahwa tindakan The Jakarta Post dengan menurunkan karikatur yang dianggap menghina Islam, adalah pembenaran dari firman Allah dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 120.
“Menurut saya, apa yang dilakukan Jakarta Post sekali lagi mengkonfirmasi kebenaran firman Allah dalam QS. Al-Baqoroh: 120 dan QS Ali Imran: 118-120, bahwa musuh-musuh Allah memang sangat membenci Islam dan ummatnya,” kata Ketua Majelis Tabligh dan Dakwah KMJ Edy Mulyadi, menanggapi penyesalan dan permohonan maaf Jakarta Post, Selasa (8/7).
KMJ dan Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) menyatakan protes kerasnya kepada redaksi The Jakarta Post atas pemuatan kartun yang dianggap menghina Islam dan ummat Islam.
Rombongan KMJ dan JAT yang berjumlah sembilan orang diterima Pemimpin Redaksi JP Meidyatama Suryodiningrat, di kantor redaksi, Jakarta.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
“Memang ada framing dari media-media mainstream yang dikuasai kelompok anti Islam utuk terus menyudutkan Islam dan ummatnya,” ujar Edy dalam email-nya kepada Miraj News. “Saya tidak yakin redaksi bisa seceroboh itu menurunkan kartun yang sangat menghina Islam dan ummatnya.”
Menurut KMJ dan JAT, permintaan maaf dan pencabutan karikatur dianggap tidak cukup. Ummat Islam harus membawa persoalan ini ke ranah hukum, agar pelaku dan penanggung jawabnya dikenai sanksi pidana.
Edy menegaskan bahwa apa yang dilakukan harian berbahasa Inggris itu, jelas-jelas telah menghina serta menistakan Islam dan ummatnya.
“Dalih sebagai ketidaksengajaan dan keteledoran redaksi tidak bisa diterima untuk kesalahan sebesar dan sefatal itu,” tambahnya.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Senada dengan Edy, ketua JAT DKI Jakarta, Haris Amir Falah mengatakan, kartun yang dimuat Jakarta Post edisi Kamis, 3 Juli halaman 7 itu, benar-benar menghina Islam.
Menurut Haris, kalimat tauhid yang dicantumkan bersamaan dengan tengkorak khas bajak laut, mengesankan seolah-olah Islam adalah agama bengis yang senang menumpahkan darah.
“Terlebih lagi pada bagian dalam tengkorak itu ditulis kalimat, Allah, Rasul, Muhammad. Ini jelas-jelas penistaan yang sangat keji terhadap Islam dan ummatnya. Permintaan maaf saja tidak cukup. Tidak berarti persoalan selesai begitu Jakarta Post minta maaf dan menyatakan mencabut kartun tersebut. Masalah ini harus dibawa ke ranah hukum. Pelaku dan penanggung jawabnya harus dikenai sanksi pidana,” kata Haris.
Pada saat yang sama, Pemimpin Redaksi JP Meidyatama mengakui karikatur tersebut mengandung simbol-simbol keagamaan yang bisa dianggap melecehkan. Untuk itu, Jakarta Post menyesalkan atas kesalahan yang dibuatnya dalam membuat penilaian, yang sama sekali tidak bermaksud untuk merendahkan atau tidak menghormati agama mana pun. (L/P09/R2)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)