Surrey, Kanada, 15 Shafar 1438/15 November 2016 (MINA) – Banyak Muslim Amerika hidup dalam ketakutan. Tapi pengungsi Suriah yang telah menetap di Metro Vancouver, Kanada, mengatakan bahwa mereka merasa aman dari kebijakan kontroversial Donald Trump.
“Saya pikir banyak orang di Amerika merasa khawatir,” kata Maryam Herro, seorang mahasiswa Suriah 22 tahun dan sebagai pengungsi di Surrey, seperti dilaporkan National Observer, Senin (14/11) waktu setempat. “Tidak hanya pengungsi, tapi siapa saja yang warna kulitnya agak gelap. Anda tahu, kita tidak ingin berkonflik dengan siapa pun di sini. Kami hanya ingin hidup damai.”
Pada hari-hari setelah pemilu Amerika Serikat (AS), Maryam mengatakan, dia secara pribadi tidak melihat peningkatan retorika negatif terhadap pengungsi di Metro Vancouver. Hal itu juga dirasakan Noor Alshhadeh, seorang Muslimah yang saban hari berangkat ke sekolah dengan mengenakan jilbab.
Sementara komunitas Muslim di AS, setelah kemenangan Trump, saling berbagi pesan tentang pilihan mereka tidak mengenakan jilbab demi keselamatan.
Baca Juga: Pengadilan AS Batalkan Kasus Pidana Trump
Alshhadeh menyatakan, para pengungsi Suriah yang dia kenal khawatir dengan retorika anti-pengungsi yang disampaikan Trump, tapi mereka belum melihat efek negatif itu terjadi di Kanada.
“Tidak ada seorang pun di sini (Kanada) takut memakai jilbab,” kata Alshhadeh.
Sejauh ini, ujar dia, tidak seorang pun di Kanada telah memperlakukannya dengan tidak hormat sejak kemenangan Trump, dan tidak ada pengungsi yang dia kenal secara pribadi telah mengalami intimidasi dari penggemar atau pendukung Trump di Metro Vancouver.
Ahmed Shukr yang tinggal di Surrey, dan sesama pengungsi Suriah bernama Bassam Sua’ifan mengatakan, Amerika secara keseluruhan baik-baik saja. Tapi, kata dia, Trump bukanlah pilihan yang baik untuk jabatan presiden.
Baca Juga: Iran Akan Usir 2,5 Juta Migran Afghanistan Hingga Akhir Tahun
Ketika ditanya “apakah rival Trump dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, jauh lebih baik?” Mereka menggeleng-gelengkan kepala.
“Anda tahu Libya? Perang yang terjadi di negara itu terjadi di bawah pengawasan Hillary Clinton,” tegas Sua’ifan.
Kemenangan Trump sempat dijadikan momentum oleh politisi konservatif di Kanada, salah satunya Kellie Leitch. Ia telah memicu kontroversi dengan mengatakan kemenangan Trump merupakan ‘pesan menarik’ yang harus menggema di Kanada.
Meskipun Leitch mengatakan dia tidak ‘mendukung’ Trump, dia telah aktif menyerukan penyaringan bagi ‘setiap pengunjung, imigran, dan pengungsi’ yang datang ke Kanada untuk kepentingan ‘nilai-nilai Kanada’. Sayangnya nilai-nilai yang ia maksud belum didefinisikan dengan jelas. (T/P022/P001)
Baca Juga: Pariwisata Israel Anjlok Imbas Perang Berkepanjangan
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hezbollah Hampir Tercapai