
RIba
' yang juga Sekretaris Dewan Pengurus Baitul Mal wa Tanwil (BMT) Binafitya Lampung. Photo : Dok. Pribadi" width="249" height="300" /> M. Waliyullah, Pengurus Baitul Mal wa Tanwil (BMT) Binafitya Lampung. (Dok. Pribadi)Bandarlampung, 4 Dzulqa’dah 1436/19 Agustus 2015 (MINA) – Sekretaris Dewan Pengurus Baitul Mal wa Tanwil (BMT) Binafitya Lampung M.Waliyullah mengajak umat Islam berhijrah meninggalkan riba dari kehidupan sehari-hari.
Waliyullah mengatakan, hampir seluruh kebutuhan hidup manusia sudah dikelilingi sistem ribawi.
“Sekarang ini mau usaha dengan modal pinjam dari bank, mau kuliah dan bayar spp, pinjam dari bank, mau punya rumah, KPR dari bank, bahkan mau haji uang kurang, kita tetap berhaji dengan dana talangan melalui bank, yang semuanya riba,” paparnya.
Baca Juga: Indonesia Alihkan Ekspor ke Eropa dan Australia Hadapi Tarif Tinggi dari AS
Bahkan ia menyebutkan, debu riba sudah sampai ke bumbu dapur di rumah kita, maka mulai niatkan untuk hijrah meninggalkan riba, ujarnya saat ditemui Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Lampung Selatan, Rabu, (19/8).
Menurutnya, Umat Islam perlu memahami dan mempelajari sistem keuangan global yang memaksa muslim untuk menjadi penikmat riba.
“Kadang kita masih membentengi diri dengan berbagai alasan, mencoba menghimpun dalil dan ijtihad supaya bisa dimaklumi, tapi tidak terbersit niat untuk sedikit demi sedikit keluar dari sistem riba itu, “ tambahnya.
Solusi dari permasalahan ribawi ini menurutnya sederhana, yakni kembali kepada pengamalan hidup berjamaah dan hijrahdalam arti yang luas. (L/K08/P4).
Baca Juga: Airlangga: Tarif Impor AS ke Produk Indonesia Bisa Tembus 47 Persen
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)