Jakarta, MINA – Penerbit buku Yudhistira dalam buku pelajaran IPS tingkat Sekolah Dasar (SD) kelas 6 mencantumkan Yerusalem sebagai ibukota Israel. Hal ini lantas membuat perdebatan di masyarakat.
Kepala Penerbitan Yudhistira, Dedi Hidayat mengatakan, Yudhistira mengambil data tersebut bersumber dari internet, World Population Data Sheet tahun 2010.
“Kami tidak mengetahui kalau ternyata data tersebut masih menjadi perdebatan dan belum diakui secara internasional,” kata Dedi dalam keterangannya pada Selasa (12/12).
Ia menambahkan, sumber-sumber lain di internet menurutnya juga mencantumkan hal yang sama, yakni menganggap Yerusalem sebagai ibukota Israel.
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
Tak jelas buku yang sudah terlanjur beredar akan ditarik kembali atau tidak, namun ia mengaku akan merevisi isi tersebut pada cetakan berikutnya.
“Berkenaan dengan hal tersebut, kami mohon maaf apabila sumber yang kami ambil dianggap keliru,” kata Dedi.
(R/R08/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina