London, MINA – Perusahaan pertahanan Inggris melakukan penjualan senjata ke Israel dalam jumlah yang mencapai rekor dari tahun-tahun sebelumnya.
Organisasi Kampanye Melawan Perdagangan Senjata (CAAT) merilis laporan bahwa tahun lalu, perusahaan Inggris menjual £ 221 juta dalam bentuk senjata ke Israel, naik 256 persen dari £ 86 juta yang dijual pada tahun 2016. Sementara penjualan tahun 2015 hanya sebesar £ 20 juta.
Termasuk dalam penjualan itu adalah senapan sniper, senapan serbu, misil, dan amunisi senjata kecil.
Berita tentang tingkat rekor penjualan muncul sebelum kunjungan Pangeran William ke Israel bulan depan.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Kelompok-kelompok HAM telah mengkritik kebijakan kunjungan resmi ke Israel yang telah menembak mati lebih dari 100 pengunjuk rasa tak bersenjata di sepanjang pagar perbatasan Gaza awal bulan ini.
“Setelah respon berlebihan dari pasukan keamanan Israel di perbatasan Gaza, ketegangan di wilayah Palestina yang diduduki cenderung dekat dengan titik didih ketika Pangeran William melakukan kunjungan bersejarah ini,” kata Kerry Moscogiuri dari Amnesty International, demikian The New Arab melaporkan.
Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan, Israel yang menggunakan tembakan langsung terhadap demonstran Palestina “sangat mengganggu”.
Pemimpin oposisi Jeremy Corbyn disebut awal bulan ini meninjau penjualan senjata Inggris ke Israel.
Baca Juga: Trump Disebut Menentang Rencana Israel Aneksasi Tepi Barat
Andrew Smith dari CAAT mengatakan, “dengan pengakuan pemerintah sendiri, senjata Inggris telah digunakan berulang kali terhadap orang Palestina. Namun, penjualan senjata terus berlanjut.”
Dia menambahkan bahwa harus ada “penyelidikan penuh.” (T/RI-1/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Syamsuri Firdaus Juara 1 MTQ Internasional di Kuwait