Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pentingnya Visi

Bahron Ansori Editor : Widi Kusnadi - Senin, 16 September 2024 - 19:49 WIB

Senin, 16 September 2024 - 19:49 WIB

30 Views

Ilustrasi tentang pentingnya visi (Foto: ig)

Visi adalah gambaran jelas tentang masa depan yang diinginkan, menjadi pedoman dalam pengambilan keputusan. Dalam manajemen, visi berfungsi sebagai panduan strategis menuju tujuan jangka panjang. Visi yang efektif harus inspiratif, realistis, dan dapat dicapai dengan usaha yang tepat.

Visi mengarahkan langkah, membantu seseorang atau organisasi bergerak dengan fokus. Tanpa visi, perjalanan menuju kesuksesan bisa menjadi tidak terarah. Visi juga memaksimalkan penggunaan sumber daya dan menjaga motivasi saat menghadapi tantangan.

Dalam Islam, visi berhubungan dengan perencanaan masa depan, seperti diingatkan dalam Surah Al-Hasyr ayat 18,  “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok.” Ayat ini menekankan pentingnya persiapan untuk masa depan, baik di dunia maupun di akhirat.

Seorang pemimpin harus memiliki visi yang jelas agar dapat memimpin dengan efektif. Visi ini tidak hanya menentukan arah yang akan ditempuh, tetapi juga memberikan motivasi kepada orang-orang yang dipimpinnya. Rasulullah SAW adalah contoh pemimpin dengan visi besar untuk umat Islam, yaitu menyebarkan ajaran Islam dan membangun masyarakat yang adil serta sejahtera. Visi mulia beliau menjadi pedoman bagi para sahabat dan umat Islam dalam menjalani kehidupan.

Baca Juga: Value

Dalam merumuskan visi, ada beberapa elemen penting yang harus diperhatikan: (1) Kejelasan, yaitu visi harus mudah dipahami dan jelas; (2) Inspirasi, di mana visi harus mampu memotivasi dan menginspirasi; serta (3) Relevansi, di mana visi harus sesuai dengan nilai-nilai serta tujuan yang ingin dicapai. Tanpa elemen-elemen ini, visi bisa kehilangan arah dan daya pendorongnya.

Setiap individu juga memerlukan visi dalam hidupnya. Visi pribadi dapat berupa cita-cita, tujuan hidup, atau harapan masa depan yang ingin dicapai. Islam mendorong umatnya untuk memiliki visi yang tidak hanya berfokus pada dunia, tetapi juga mencakup persiapan untuk kehidupan akhirat. Hal ini sesuai dengan konsep “ghayah” dalam Islam, yang berarti tujuan akhir, di mana setiap tindakan dan usaha harus diarahkan untuk meraih keridhaan Allah Ta’ala.

Visi yang jelas dan kuat sangat penting dalam membangun masyarakat Islam yang ideal, yaitu masyarakat yang menegakkan keadilan, persaudaraan, dan kesejahteraan. Visi ini bisa terwujud jika setiap anggota memiliki komitmen untuk bekerja sama. Rasulullah SAW dan para sahabat telah menunjukkan bagaimana visi yang kuat mampu membentuk masyarakat tangguh.

Pendidikan Islam juga harus berfokus pada visi mencetak generasi yang beriman, berilmu, dan berakhlak mulia. Visi ini membimbing seluruh proses pendidikan, mulai dari kurikulum hingga pembinaan karakter, agar melahirkan pemimpin yang membawa perubahan positif.

Baca Juga: Hayu Prabowo Sampaikan Konsep Inovatif Ekonomi Halalan-Thayyiban di Pertemuan Dunia

Dalam dakwah, visi berperan sebagai panduan strategi jangka panjang. Dakwah yang sukses didasarkan pada visi yang jelas, seperti menyebarkan ajaran Islam secara global, yang memandu program dan aktivitas dakwah berkelanjutan.

Dalam Islam, visi mencakup dunia dan akhirat, menekankan keseimbangan antara keduanya. Keberhasilan duniawi harus diiringi persiapan matang untuk akhirat, sebagaimana diajarkan Rasulullah SAW dalam doa beliau: “Ya Allah, berilah kami kebaikan di dunia dan di akhirat, serta lindungilah kami dari siksa neraka.”

Visi dalam jama’ah penting untuk menyatukan tujuan dan langkah anggotanya. Visi yang kuat memotivasi setiap individu berkontribusi maksimal dan menjadi tolok ukur kemajuan.

Visi memberi makna dan motivasi, menjadi sumber semangat dalam menghadapi tantangan. Islam mengajarkan bahwa visi yang jelas membantu seseorang beristiqamah, sebagaimana dijelaskan dalam Surah Al-Fussilat ayat 30.

Baca Juga: Passion

Mewujudkan visi tidak mudah, penuh tantangan dari dalam dan luar. Diperlukan kesabaran, ketekunan, dan doa agar visi tercapai, sesuai dengan ajaran Islam untuk berserah diri kepada Allah SWT.

Visi tidak kaku, bisa dievaluasi dan disesuaikan dengan situasi yang berubah. Islam melalui “ijtihad” menekankan pentingnya berpikir dan beradaptasi tanpa mengorbankan prinsip agama.

Visi tertinggi seorang Muslim adalah husnul khatimah, meninggal dalam keadaan baik dan diterima di sisi Allah. Visi ini mendorong setiap Muslim untuk menjalani hidup dengan makna dan kebaikan, demi meraih ridha-Nya dan kebahagiaan akhirat.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Tebar Tuai

 

Rekomendasi untuk Anda

MINA Preneur
MINA Preneur
Tausiyah
Indonesia
Indonesia
Timur Tengah