Jakarta, MINA – Penulis muda harus menguatkan karakter untuk memerangi masifnya penyebaran berita palsu alias hoax, khususnya di media sosial yang sangat mengganggu bahkan menghambat percepatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Hal tersebut disampaikan oleh Asisten Deputi (Asdep) Pemberdayaan dan Kerukunan Agama Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Aris Darmansyah saat membuka Lokakarya Penulis Muda yang selenggarakan oleh Muslim Youth Forum On International Issues bekerjasama dengan Pengurus Besar Pelajar Islam Indonesia (PB PII), di Jakarta Sabtu (24/11).
“Pelatihan atau lokakarya menulis bagi generasi muda adalah sangat penting untuk membangun karakter pribadi dan mental agar tercipta kader-kader yang mampu menulis dengan baik, jujur, amanah sehingga dapat melawan berita-berita bohong atau Hoax,” jelasnya.
Ia melanjutkan, apalagi menyambut pesta demokrasi yang tahun depan akan berlangsung, sehingga pertarungan perebutan pengaruh akan mewarnai bangsa ini terutama di media sosial, tidak jarang berbagai cara akan dilakukan oleh pihak tertentu termasuk penyebaran berita hoax.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Untuk itulah, lanjutnya, pemuda Indonesia harus siap untuk menghadapi itu semua dengan mempersiapkan diri agar mampu memberi energi yang positif pada pemilu tahun depan agar tidak terjadi gesekan-gesekan.
“Melimpahnya generasi muda era ini adalah merupakan bonus demografi, namun jika gagal dalam membina karakternya bukan tidak mungkin akan menjadi bencana demografi bagi bangsa ini,” ungkap Aris.
Aris mengakui, menulis tidaklah mudah bagi dirinya, dibutuhkan banyak membaca serta penguasaan tata bahasa. “Kebetulan saya dulunya mahasiswa statistik selalu berhubungan dengan angka jadi aktivitas menulis saya kurang banyak,” ungkapnya.
Dalam lokakaraya yang bertemakan “Goresan Pena Pemuda Adalah Rancangan Masa Depan Bangsa” tersebut, menghadirkan beberapa pembicara wartawan senior yang berasal dari media ternama nasional seperti Direktur Eksekutif Global Future Institute Hendrajit, wartawan senior Antara Achmad Faried, dan Pendiri Forum Pemred Asro Kamal Rokan.
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
Acara yang dimoderatori oleh Wartawan MINA Rana Setiawan tersebut, memberikan banyak manfaat bagi para penulis muda tentu saja tentang berbagai permasalahan ketika menulis.
Direktur Eksekutif Muslim Youth Forum on International Issues Mohammad Anthoni, mengatakan pelatihan tersebut untuk memberikan pemahaman dasar peserta mengenai isu-isu global.
“Mungkin selama ini mereka kurang peduli dan mengetahui dan kurang peduli tentang masalah-masalah politik luar negeri. Dalam forum ini kami ingin para pemuda tahu bahwa apa yang terjadi di luar sana juga memiliki dampak terhadap Indonesia,” kata Anthoni.
Salah satu narasumber, Hendrajit mengatakan, yang dilakukan pertama kali oleh seorang bakal penulis adalah dengan menimbulkan kegelisahan pokok yang kemudian akan berubah menjadi minat atau passion.
Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September
“Yang terpenting adalah selain tulisan yang baik, akan lebih bermakna lagi dengan menghadirkan jiwa kita di dalam tulisan tersebut,” jelasnya.
Lokakarya menulis dilaksanakan dalam dua hari yaitu 24-25 November, peserta yang hadir dari berbagai daerah di Indonesia.(L/Sj/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Roma Sitio Raih Gelar Doktor dari Riset Jeruk Nipis