Washington, MINA – Lebih dari 8.000 penerbangan di seluruh Amerika Serikat (AS) mengalami penundaan pada Ahad (26/10) akibat absensi sejumlah petugas pengatur lalu lintas udara (air traffic controller/ATC) di tengah penutupan sebagian pemerintahan federal yang telah berlangsung selama 26 hari.
Menteri Transportasi AS Sean Duffy mengatakan Administrasi Penerbangan Federal (FAA) menghadapi kekurangan staf di 22 lokasi pada Sabtu. Ia memperingatkan bahwa kekurangan tambahan dalam beberapa hari mendatang dapat menyebabkan lebih banyak penundaan dan pembatalan penerbangan di berbagai bandara utama. Al-Jazeera melaporkan.
Menurut data dari situs pelacakan penerbangan FlightAware, hingga pukul 23.00 waktu setempat, tercatat lebih dari 8.000 penerbangan tertunda, meningkat tajam dari 5.300 penundaan sehari sebelumnya. Sejak penutupan pemerintahan dimulai pada 1 Oktober, tingkat keterlambatan penerbangan nasional terus berada di atas rata-rata.
Dikutip dari Channel News Asia, maskapai Southwest Airlines menjadi yang paling terdampak, dengan sekitar 45 persen atau 2.000 penerbangan tertunda. American Airlines mencatat hampir 1.200 penundaan, disusul United Airlines sebanyak 739, dan Delta Air Lines sebanyak 610 penundaan.
Baca Juga: Ratusan Penulis dan Cendekiawan Boikot The New York Times Akibat Bias Anti-Palestina
Sekitar 13.000 petugas pengatur lalu lintas udara dan 50.000 petugas Administrasi Keamanan Transportasi (TSA) tetap bekerja tanpa menerima gaji selama penutupan pemerintahan berlangsung. “Itu pertanda bahwa para petugas mulai kelelahan,” kata Duffy dalam wawancara di program Sunday Morning Futures di Fox News.
FAA mengonfirmasi bahwa program penundaan darat diterapkan di sejumlah bandara besar, termasuk Bandara O’Hare di Chicago, Bandara Nasional Reagan di Washington, dan Bandara Internasional Newark Liberty. Penundaan sementara juga sempat diberlakukan di Bandara Internasional Los Angeles sebelum akhirnya dicabut.
Kementerian Transportasi memperingatkan bahwa gangguan penerbangan kemungkinan meningkat pada Selasa mendatang, saat para pengatur lalu lintas udara melewatkan gaji penuh pertama mereka sejak penutupan dimulai.
Sebelumnya mereka hanya menerima 90 persen dari gaji reguler dua minggu lalu. Penutupan pemerintahan AS, yang dipicu oleh kebuntuan politik antara Partai Republik dan Demokrat dalam menyetujui anggaran federal, telah menyebabkan ribuan pegawai pemerintah bekerja tanpa gaji, mengganggu layanan publik penting, dan menimbulkan tekanan besar terhadap sektor transportasi udara nasional. []
Baca Juga: Perusahaan Senjata Israel Dirikan Cabang Pertama di UEA
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Spanyol Selidiki Produsen Baja Sidenor Terkait Penjualan Produk ke Israel
















Mina Indonesia
Mina Arabic