Dalam istilah medis, nyeri menstruasi dikenal dengan dismenore. Kondisi ini dapat terjadi sebelum mesntruasi (PMS) atau saat menstruasi.
Menurut Mayo Clinic, seperti dikutip Laman Well and Good, Nyeri menstruasi adalah rasa berdenyut di perut bagian bawah yang dimulai satu hingga tiga hari sebelum menstruasi dan biasanya mencapai puncak 24 jam setelah menstruasi dimulai.
Rasa nyeri juga biasanya menjalar di punggung bagian bawah dan paha. Gejala lainnya termasuk diare, kram anus saat menstruasi, mual dan sakit kepala.
Nyeri terjadi karena beberapa faktor di antaranya rahim berkontraksi untuk mengeluarkan lapisan rahim selama menstruasi dan peningkatan zat prostaglandin yang dilepaskan untuk mengontrol kontraksi otot rahim, menurut American Society of Biochemistry and Molecular Biology.
Baca Juga: Manfaat Ilmiah Madu dalam Thibbun Nabawi untuk Kesehatan Modern
Prostaglandin bekerja untuk menyempitkan dan memperlambat aliran darah yang menyebabkan otot berkontraksi dan juga menyebabkan nyeri haid. Oleh karena itu, tingkat prostaglandin yang lebih tinggi dikaitkan dengan nyeri menstruasi yang lebih parah.
Nyeri menstruasi ini dialami sebagian besar wanita setiap bulan dengan tingkatan yang berbeda. Bisa ringan, umumnya terjadi dalam beberapa hari dan menghilang dengan sendirinya. Namun bisa cukup parah hingga mengganggu aktifitas. Jika kamu sering mengalaminya, ada beberapa cara yang MINA rangkum untuk meredakan nyeri saat menstruasi.
1. Mengompres Perut dengan Air Hangat
Suhu panas dari kompres dapat membantu melemaskan otot rahim yang kaku dan meningkatkan aliran darah. Studi menemukan, kompres tepat pada perut yang kram akan meredakan rasa nyeri dan mengurangi rasa sakit pada wanita yang sedang menstruasi. Kamu dapat melakukannya secara berulang hingga merasa lebih baik.
Baca Juga: Manfaat Seledri: Solusi Hipertensi Menurut Penelitian Modern dan Sunnah Nabi
Kompres yang dapat digunakan bermacam-macam, baik itu menggunakan kantung berisi air panas, heat patch tempel yang praktis, atau bantalan hangat elektronik.
2. Hindari Stres Berlebihan
Bagi wanita yang sedang menstruasi, stres berdampak pada nyeri dan kram perut karena dorongan hormon kortisol di uterus. Untuk itu, kamu harus mencoba lebih rileks dengan perbanyak istirahat atau latihan mengelola pernapasan.
3. Mencukupi Kebutuhan Cairan Tubuh
Baca Juga: Thibbun Nabawi: Fakta Ilmiah di Balik Khasiat Habbatussauda
Cara meredakan nyeri haid selanjutnya adalah mencukupi kebutuhan cairan tubuh. Kram saat haid bisa jadi karena kamu dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh. Oleh karena itu, kamu disarankan minum air putih kurang 8-10 gelas per harinya.
4. Olahraga Ringan selama 30 menit
Ketika sedang mengalami nyeri saat menstruasi, kebanyakan orang akan memilih berdiam diri atau tidur. Padahal, olahraga ringan bisa menjadi cara meredakan nyeri haid yang cukup efektif. Olahraga dapat mendorong pelepasan endorfin yang berperan sebagai hormon penghilang rasa sakit, sehingga bisa membuat kamu merasa lebih baik.
5. Terapi Akupuntur atau Bekam
Baca Juga: Manfaat Jeruk Lemon bagi Kesehatan Tubuh
Baik akupuntur maupun bekam, kedua terapi ini bermanfaat untuk meredakan nyeri menstruasi. Kedua terapi ini bisa dilakukan sebelum masa menstruasi untuk merilis hormon-hormon seperti endorfin, serotonin dan dopamin. Jarum atau kop yang dipasang di titik-titik tertentu dapat membuat kamu menjadi lebih rileks kedepannya.
Jika nyeri terus berlanjut, kamu bisa mengonsumsi obat pereda nyeri, dengan tetap perhatikan batas konsumsi obat dan efek sampingnya. Kamu juga disarankan konsultasi ke dokter jika rasa nyeri semakin hebat dan mengganggu aktivitas, agar mendapat penanganan yang tepat dan dokter bisa memberikan resep obat yang sesuai dengan kondisi mu. []
Mi’raj News Agency (MINA)