Jakarta, MINA – Kedutaan Besar Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia merayakan hari nasionalnya yang disebut dengan Hari Persatuan Ke-51 di Jakarta, Senin (5/12).
Duta Besar UEA untuk Republik Indonesia dan ASEAN H.E. Abdulla Salem AlDhaheri menyampaikan, pemerintah UEA merayakan Hari Persatuan yang jatuh pada 2 Desember, menandai berdirinya Federasi Tujuh Emirat.
“Sejak didirikan pertama kali pada tanggal 2 Desember 1971, UEA terus bekerja mencapai kemakmuran dan kemajuan, sesuai dengan visi yang dicanangkan pertama kali oleh Sheikh Zayed bin Sultan Al-Nahyan bersama para pendiri UEA lainnya —semoga Allah merahmati mereka. Upaya ini kemudian diteruskan oleh Presiden UEA Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan —semoga Allah menjaganya,” kata Dubes AlDhaheri.
Selain itu, lanjut dia, UEA telah meluncurkan sejumlah proyek dan inisiatif strategis dalam “Kerangka Prinsip 50 Tahun Ke Depan,” berisi sepuluh prinsip mewakili strategi UEA selama 50 tahun ke depan.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Diprediksi Turun Hujan Senin Sore Ini
“Proyek dan inisiatif ini terus bergerak ke setiap tahap menuju pencapaian dan pembangunan. Prinsip 50 Tahun menguraikan berbagai langkah strategis UEA di bidang ekonomi, politik, dan pembangunan, untuk memperkuat pilar federasi dan membangun ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat yang lebih sejahtera,” ujar Dubes AlDhaheri.
Dia juga menyamnpaikan pada tingkat eksternal, UEA akan terus menampilkan kebijakan luar negeri yang bertujuan membangun kepentingan bersama negara-negara di kawasan, dalam rangka mempromosikan perdamaian, stabilitas, kemakmuran, dan kesejahteraan rakyat.
Menurut Dubes AlDhaheri, hubungan UEA dengan semua negara dicirikan oleh kesinambungan, moderasi, diplomasi, dan kearifan terlepas dari perkembangan politik, keamanan, ekonomi, dan kesehatan global.
“Kemudian memanfaatkannya dalam menemukan titik temu dalam mengembangkan solusi untuk berbagi problematika regional dan internasional, selain juga dalam rangka mengatasi tantangan dan konflik,” pungkasnya.
Baca Juga: Syaikh El-Awaisi: Menyebut-Nyebut Baitul Maqdis Sebagai Tanda Cinta Terhadap Rasulullah
Hubungan UEA-Indonesia Kemitraan Strategis
Pada kesempatan tersebut, Duta Besar UEA juga memuji hubungan bilateral UEA-Indonesia, yang dalam beberapa tahun terakhir sukses mencapai tingkat kemitraan strategis di bidang politik, ekonomi, dan perdagangan, berkat hubungan istimewa yang terjadi di antara pemimpin kedua negara.
Dubes menyampaikan, penandatanganan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara UEA dan Indonesia (UEA-RI CEPA) pada Juli 2022 diharapkan akan meningkatkan kesinambungan hubungan bilateral, sekaligus menciptakan perubahan kualitatif dalam kerja sama ekonomi, perdagangan, dan investasi, yang berkontribusi bagi penciptaan lapangan kerja baru dan pencapaian kemakmuran dan pembangunan bagi rakyat kedua negara.
“Inilah yang selalu dicita-citakan oleh pemimpin UEA yang bijaksana,” ujarnya.
Baca Juga: AWG: Daurah Baitul Maqdis, Jadi Titik Balik Radikal untuk Perjuangan Umat Islam
Persetujuan IUAE–CEPA mencakup pengaturan di bidang perdagangan barang, perdagangan jasa, investasi, hak kekayaan intelektual, ekonomi Islam, ketentuan asal barang, prosedur kepabeanan dan fasilitasi perdagangan, kerja sama ekonomi, pengadaan barang dan jasa pemerintah, usaha kecil dan menengah, perdagangan digital, serta ketentuan hukum dan isu kelembagaan.
Isu ekonomi Islam dalam IUAE–CEPA ini juga menjadi satu catatan sejarah bagi Indonesia. Untuk kali pertama, isu ekonomi Islam/syariah dimasukkan sebagai salah satu cakupan persetujuan kemitraan ekonomi komprehensif dengannegara mitra dagang Indonesia.
Kunjungan Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan ke Indonesia pada November 2022 berhasil mewujudkan kekuatan hubungan bilateral di antara UEA-Indonesia.
Kunjungan ini juga menandai dimulainya perubahan relasi kerjasama bilateral di antara kedua negara dari fase pendirian dan penguatan menuju fase kemajuan, penyempurnaan berbagai proyek, dan langkah-langkah yang telah ditetapkan untuk melanjutkan perjalanan kebangkitan dan kemakmuran bagi kedua negara yang bersahabat.
Baca Juga: [WAWANCARA EKSKLUSIF] Ketua Pusat Kebudayaan Al-Quds Apresiasi Bulan Solidaritas Palestina
Dalam perayaan tersebut hadir memberikan sambutan sebagai tamu kehormatan yakni Menteri Perdagangan Republik Indonesia Zulkifli Hasan, juga dihadiri sejumlah menteri dan pejabat tinggi pemerintah Republik Indonesia lainnya bersama duta besar negara-negara sahabat.
Mendag Zulkifli Hasan memberikan ucapan selamat dan menyampaikan harapannya pada Hari Persatuan UEA Ke-51 itu. “Kami menyampaikan ucapan selamat hari nasional bagi UEA atas nama pemerintah dan masyarakat Indonesia,” ungkapnya.
Berdasarkan analisis Cost Benefitdan Prognosa IUAE–CEPA, dalam sepuluh tahun sejak entry into force (EIF), ekspor Indonesia ke UEA diproyeksikan meningkat sebesar USD 844,4 juta atau meningkat 53,90persen.
Selain itu, impor Indonesia dari UEA juga diproyeksikan meningkat sebesar 307,3 juta atau sekitar 18,26 persen. Hal tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi defisit perdagangan dengan UEA.(L/R1/P1)
Baca Juga: Gowes “Ngulisik” Ramaikan Bulan Solidaritas Palestina di Tasikmalaya
Mi’raj News Agency (MINA)