Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perdana Menteri Baru Libya Bangun Basis di Ibukota

Rudi Hendrik - Sabtu, 2 April 2016 - 01:53 WIB

Sabtu, 2 April 2016 - 01:53 WIB

677 Views

Perdana Menteri Libya terpilih, Fayez Al-Sarraj, dari Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA). (Foto: LibyaProspect.com)
Perdana Menteri <a href=

Libya terpilih, Fayez Al-Sarraj, dari Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA). (Foto: LibyaProspect.com)" width="700" height="467" /> Perdana Menteri Libya terpilih, Fayez Al-Sarraj, dari Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA). (Foto: LibyaProspect.com)

Tripoli, 22 Jumadil Akhir 1437/1 April 2016 (MINA) – Perdana Menteri Libya Fayez Al-Sarraj dari Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang didukung PBB mulai membangun basis di Tripoli, ibukota Libya.

Sarraj datang ke ibukota melalui laut dalam kawalan angkatan laut, karena wilayah udara ditutup pemerintah saingan, Libya Dawn,  untuk mencegah kedatangannya.

Pemerintah saingan yang tidak diakui internasional itu menuntut Sarraj untuk menyerah dari usahanya untuk mengambil kekuasaan. Demikian Nahar Net memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Pada Kamis (31/3) Sarraj bertemu dengan kepala bank sentral di Tripoli dan membahas langkah-langkah untuk melindungi bank dan mengatasi “masalah arus kas” negara.

Baca Juga: PBB: Serangan Israel ke Suriah Harus Dihentikan

Pemerintah persatuan GNA juga sekarang memiliki dukungan dari kelompok bersenjata utama Nawasi di kota, menandakan terjadi perpecahan dalam pasukan keamanan yang setia kepada pemerintah saingan di Tripoli.

Sekitar 300 pendukung pemerintah persatuan berkumpul di pusat Tripoli pada Kamis, melambaikan spanduk dan bendera.

Negara kuat di dunia semakin khawatir tentang kebangkitan kelompok Islamic State (ISIS) di Libya, yang terletak hanya 300 kilometer (185 mil) dari Eropa.

ISIS telah membentuk kubu di kota pesisir Sirte dan melancarkan gelombang serangan, baik terhadap pasukan Libya atau di seberang perbatasan di Tunisia.

Baca Juga: Tank-Tank Israel Sudah Sampai Pinggiran Damaskus

PBB menekan pihak-pihak yang berperang di Libya untuk menyerahkan kekuasaan kepada Perdana Menteri Sarraj.

Kedatangan Sarraj  di ibukota pada Rabu lalu telah membuat marah pemerintah saingan yang berbasis di Tripoli. (T/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: PBB: 16 Juta Orang di Suriah Butuh Bantuan

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Internasional
Eropa
Internasional
Afrika