Baghdad, MINA – Perdana Menteri Irak Adel Abdul Mahdi mengatakan pada Rabu (30/10), ia siap untuk mengundurkan diri karena meningkatnya gelombang protes anti-pemerintah di seluruh negeri itu.
“Jika Sayyid Muqtada Al-Sadr dan Hadi Al-Amiri setuju untuk memiliki pemerintahan baru, saya akan mengundurkan diri,” ujar Abdul Mahdi, MEMO melaporkan.
Sayyid Muqtada Al-Sadr, Pemimpin Gerakan Al-Sadr awal pekan ini mengajak Hadi Al-Amiri saingan politik terbesarnya bekerjasama untuk mengalahkan Abdul Mahdi.
Pada Senin (28/10), Al-Sadr telah meminta Perdana Menteri Abdul Mahdi mengumumkan pemilihan awal tetapi Abdul Mahdi tidak akan melakukannya karena hal itu tergantung pada parlemen.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Setelah tindakan keras terhadap para demonstran terjadi di Karbala, di mana 20 orang terbunuh dan puluhan lainnya terluka pemimpin oposisi Al-Sadr mengancam untuk bergabung dengan para pengunjuk rasa.
Setidaknya 240 orang telah tewas dan 8.000 lainnya terluka sejak demonstrasi pecah pada 1 Oktober karena meningkatnya jumlah pengangguran dan korupsi. (T/Ss/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza