Baghdad, MINA – Perdana Menteri Irak Adel Abdul Mahdi mengatakan pada Rabu (30/10), ia siap untuk mengundurkan diri karena meningkatnya gelombang protes anti-pemerintah di seluruh negeri itu.
“Jika Sayyid Muqtada Al-Sadr dan Hadi Al-Amiri setuju untuk memiliki pemerintahan baru, saya akan mengundurkan diri,” ujar Abdul Mahdi, MEMO melaporkan.
Sayyid Muqtada Al-Sadr, Pemimpin Gerakan Al-Sadr awal pekan ini mengajak Hadi Al-Amiri saingan politik terbesarnya bekerjasama untuk mengalahkan Abdul Mahdi.
Pada Senin (28/10), Al-Sadr telah meminta Perdana Menteri Abdul Mahdi mengumumkan pemilihan awal tetapi Abdul Mahdi tidak akan melakukannya karena hal itu tergantung pada parlemen.
Baca Juga: Pertama Kali Serangan Israel Targetkan Pasukan Keamanan Suriah, Tiga Tewas
Setelah tindakan keras terhadap para demonstran terjadi di Karbala, di mana 20 orang terbunuh dan puluhan lainnya terluka pemimpin oposisi Al-Sadr mengancam untuk bergabung dengan para pengunjuk rasa.
Setidaknya 240 orang telah tewas dan 8.000 lainnya terluka sejak demonstrasi pecah pada 1 Oktober karena meningkatnya jumlah pengangguran dan korupsi. (T/Ss/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Korban Tewas Kebakaran Los Angeles Meningkat Jadi 24 Orang