Khartoum, MINA = Perdana Menteri Sudan Mutaz Musa Abdul Salim selesai membuka Pameran Dagang Internasional Khartoum ke-36 (the 36th International Fair of Khartoum/IFK), berkunjung ke stand Indonesia di IFK 2019.
“Welcome to the Indonesian stand, Mr. Prime Minister,” ujar Dubes RI Rossalis R. Adenan saat menyambut PM Mutaz, Senin (21/1).
Pada kesempatan tersebut, Dubes RI Khartoum juga menyerahkan kenang-kenangan berupa kerajinan perak motif wayang khas Indonesia kepada PM Mutaz. Demikian keterangan dari KBRI Khartoum.
PM Mutaz dengan antusias melihat secara langsung berbagai barang karya UMKM Indonesia yang dipamerkan di stand Indonesia, antara lain produk tekstil, pakaian jadi, activated carbon dan briquette charcoal, minuman herbal, dan makanan kemasan.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
PM Mutaz juga menikmati kesenian musik rebana “Hadroh” yang ditampilkan oleh sejumlah mahasiswa Indonesia yang sedang menuntut ilmu di Khartoum.
Sebanyak sembilan perusahaan UMKM Indonesia berpartisipasi pada IFK ke-36 ini yang berlangsung dari tanggal 21-28 Januari 2019 dan diikuti oleh sekitar 14 negara asing dan sejumlah perwakilan Negara Bagian di Sudan serta pelaku usaha Sudan.
Kondisi ekonomi dalam negeri Sudan saat ini belum begitu pulih dari krisis, namun hubungan perdagangan bilateral Indonesia-Sudan menunjukkan peningkatan, khususnya pada tahun 2018 dimana volume perdagangan untuk periode Januari-November 2018 tercatat sebesar US$ 292,1 juta atau mengalami kenaikan sebesar 178,63 persen dibanding dengan tahun 2017 (sumber: BPS).
Untuk itu, KBRI Khartoum terus berupaya meningkatkan volume perdagangan kedua negara, termasuk melalui keikutsertaan pelaku bisnis Indonesia pada International Khartoum Fair (IFK) maupun keikutsertaan pelaku bisnis Sudan pada Trade Expo Indonesia(TEI). (L/K02/P1)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina